Sepenggal Kisah Perempuan Muda di Kampung Janda

Senin, 17 Oktober 2016 – 00:47 WIB
Perempuan sedih. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - SUDAH cukup lama Kampung Panyarang, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, mendapat julukan sebagai kampung janda

Ya, ini karena hampir separoh perempuan di kampung itu berstatus janda karena suami meninggal dunia. Mereka memilih hidup sendiri

BACA JUGA: Terungkap, Misteri Tengkorak di Gua Tatombatu

Laporan : Arifal Fajar 

Wajah Yayan masih terbayang-bayang dalam benak Erni (20). Kepergian sang suami ke pangkuan Illahi untuk selama-lamanya, membuat ia betah menjanda. 

BACA JUGA: Guru Nyambi Pemandu Wisata, Hasilnya...Wow!

Sudah satu tahun belahan hatinya meninggal saat bekerja sebagai penggali tambang batu. 

Silih berganti lelaki datang untuk meminangnya, tapi Erni masih sulit melupakan sosok Yayan yang telah memberikannya satu orang putra. 

BACA JUGA: Heboh Pak Polisi Berhati Mulia

“Saya saat itu sempat shock saat mengetahui Yayan tewas saat menambang batu,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor (Jawa Pos Group) beberapa hari lalu.

Sempat terbesit dalam pikirannya untuk menyusul sang suami ke alam baka. Namun, ia sadar jika Tuhan sedang memberi ujian. 

Dia terkenang, tidak lam berselang setelah suami meninggal, dirinya melahirkan sang buah hati. 

Ia harus berjuang sendiri menuju dukun beranak (paraji) untuk melakukan persalinan. Hanya ibu dan mertua yang menemaninya saat melahirkan jagoan kecilnya itu. 

Bahkan, Erni pun sempat tak sadarkan diri beberapa menit. Beruntung, ia terbangun saat sang ibu dan mertuanya tiba. 

Banyaknya anak ditinggal mati sang ayah, menjadikan pula kampung ini dijuluki Kampung Anak Yatim. 

Banyak di antaranya ditinggal mati suami saat masih mengandung jabang bayi. Sebagian lagi ada suaminya meninggal saat istri belum lama melahirkan. Bocah-bocah itu menjadi anak yatim.

Salah satu warga, Erni (20), mengungkapkan tiap peringatan hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha maupun Tahun Baru Islam,  anak-anak di kampungnya sering diundang dalam berbagai acara keagamaan. Anak-anak yatim itu diundang hadir di acara peringatan hari besar keagamaan.

Meski di Kampung Panyarang banyak anak yatim, namun untuk urusan pendidikan selalu menjadi prioritas. Para janda itu tetap berupaya menyekolahkan anak-anaknya dengan baik.(*/b/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Jualan Sambal, Bu Emi Berhasil Kuliahkan Dua Anaknya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler