Sepenuhnya Andalkan Respirator

Sabtu, 22 Mei 2010 – 06:32 WIB

SURABAYA - Ramdan Aldil Saputra masih harus berjuang keras melawan berbagai komplikasi dalam tubuhnyaSetelah beberapa hari terakhir relatif stabil, kondisi balita yang telah berganti nama menjadi Slamet Hadi Syahputra itu kemarin (21/5) kembali drop

BACA JUGA: Pencernaan Putra Dibenahi Untuk Optimalkan Nutrisi



Infeksi bakteri acinetobacter dalam paru-parunya kemarin mencapai tahap yang sejauh ini paling berbahaya
Bahkan, Putra sudah bisa dikatakan mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gagal paru.

Hasil foto toraks memang tidak menunjukkan bahwa area yang mengandung infiltrate (bintik pada paru-paru) meluas

BACA JUGA: Pakar Liver Singapura Puji Tim Dokter Putra

Namun, secara klinis, kondisi balita yang 24 April lalu menjalani transplantasi liver pertama di RSUD dr Soetomo itu jauh menurun.

Hasil kultur pada darah Putra (panggilan baru Ramdan) menunjukkan bahwa bakteri nosokomial (hanya terdapat di rumah sakit) itu sudah bersarang pada darahnya
Artinya, sudah terjadi persebaran populasi bakteri

BACA JUGA: Otak Putra Sudah Bersih dari Perdarahan

"Sejak kemarin (Kamis, Red), sudah sepsis (penyebaran infeksi)Tapi, hanya pada darah," kata ketua tim liver transplant RSUD dr Soetomo, dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS, kepada Jawa Pos kemarin. 

Pernapasan Putra, yang pada tahap-tahap awal infeksi masih baik, kemarin juga sudah mengalami gangguanSejak kemarin siang, untuk bernapas, balita 3,5 tahun asal Gandusari, Trenggalek, itu bahkan sepenuhnya mengandalkan respirator (alat bantu napas).

Sebelumnya, alat itu hanya menyokong pernafasan Putra sebanyak 40 persen"Kondisinya hari ini gawat," kata dr Philia Setiawan SpAn-KIC, konsultan Intensive Care Unit (ICU) dan critical care RSUD dr Soetomo yang menangani Putra ketika dihubungi Jawa Pos sekitar pukul 21.00 tadi malam.

Buruknya sistem pernafasan Putra itu, menurut Philia, sudah mencapai tahap yang life-threatening (mengancam kehidupan)Sebab, paru-parunya tidak mampu menyerap oksigen dalam jumlah yang diperlukan tubuhPadahal, oksigen dari paru-paru itulah yang diantarkan ke seluruh tubuhJika suplai oksigennya kurang, fungsi organ-organ tubuh yang lain tentu bisa terganggu"Kalau oksigennya tetap tidak jalan, (organ, Red) yang lain bisa-bisa ikut jelek semua," kata Philia

Karena kondisi pernafasannya memburuk, sejak kemarin siang Putra ditidurkan dengan sedasiSelama itu, tim dokter terus berupaya memperbaiki pernapasan PutraMereka memasukkan cairan surfactant (cairan yang menurunkan tekanan permukaan organ yang dikenainya) ke dalam paru-paru Putra.

Harapannya, cairan yang di Surabaya sangat jarang ditemui itu akan melapisi alveolus (gelembung paru-paru), yang menjadi tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksidaTindakan itu diharapkan mampu membantu pertukaran gas di alveolus Putra.

Selain itu, dokter juga menengkurapkan Putra untuk memperluas paru-paru bagian belakangnya, sehingga pertukaran udara bisa berlangsung dengan lebih baikKamis (20/5) malam, tim dokter juga melakukan bronchoscopy (menyedot cairan dalam paru-paru Putra dengan memasukkan pipa khusus ke bronkus) terhadap Putra

Akan tetapi, hingga tadi malam, seluruh tindakan itu belum menunjukkan kemajuan yang signifikanHingga sekitar pukul 21.00 tadi malam, kondisi klinis Putra belum bisa dikatakan membaikPutra bungsu Bambang Sutondo Winarno-Sulistyowati itu masih terus ditidurkan, karena pernapasannya belum membaik.

Fungsi livernya, yang sudah dua minggu terakhir dinyatakan bagus, juga kembali naikBilirubin (cairan empedu) Putra, yang seharusnya di bawah 2, mencapai angka 7Yang masih cukup menggembirakan dari Putra adalah diarenya yang kemarin sudah berkurangBahkan, kotoran Putra tak lagi berupa cairan.

Kendati diarenya sudah berkurang, tim dokter masih terus memberikan antibiotik metronidazol untuk mengatasi bakteri Clostridium difficile yang diduga mendiami ususnya, dan mengakibatkan diareSelain itu, sejak Kamis malam obat Colistin intravenous juga mulai diberikan kepada Putra.

Bersama antibiotik ampicillin sulbactam, obat yang Rabu (19/5) lalu dibawakan khusus dari Singapura oleh pakar liver transplant dr Jeyaraj Prema Raj MBBS MMed FRCS FAMS itu diharapkan bisa mengatasi invasi acinetobacter di paru-paru Putra.

Namun, pengaruh obat itu sampai kemarin masih belum terlihat pada Putra"Memang belum, karena kan baru satu hariPaling tidak tiga hari baru bisa dilihatKami masih terus mengobservasi keadaan PutraKami minta bantuan doa, mudah-mudahan kondisi anak ini bisa segera membaik," kata Philia(rum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alami Pneumonia, Nafas Masih Lancar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler