jpnn.com - PALEMBANG - Ternyata, selain Arya Permana, 10, asal Karawang, Jawa Barat, masalah obesitas yang parah juga dialami Riski Rahmat Ramadan, 11, warga Palembang, Sumatera Selatan. Obesitas pada dua anak itu dipicu masalah yang sama, yakni pola makan yang tidak sehat. Kini pun keduanya ditangani rumah sakit daerah masing-masing.
Dibandingkan dengan bobot Arya Permana yang mencapai 190 kilogram, berat badan Riski memang jauh lebih ringan, yaitu sekitar 119 kilogram. Namun, kondisi kesehatan Riski kini jauh lebih buruk daripada Arya.
BACA JUGA: Takut Kehilangan Jabatan, Suami Biarkan Istri Dikencani Para Bos
Kalau Arya mulai kembali belajar di Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Karawang, Riski mengalami kondisi sebaliknya. Dia sedang kritis di ICU Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang.
Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) melaporkan, setelah menjadi pasien selama empat hari, kemarin pukul 09.30 WIB Riski justru tidak sadarkan diri alias koma. Siswa kelas VI SDN 43 Palembang itu pun langsung dilarikan ke ruang ICU (intensive care unit) untuk mendapat perawatan lebih lengkap.
BACA JUGA: Ratusan Jemaah Terancam Gagal ke Tanah Suci
Melihat kondisi itu, tangis keluarganya pun pecah, terutama sang ibu Salian Sakiro yang setia menemani anak bungsunya tersebut. Padahal, sebelum masuk ICU, Riski tampak sehat-sehat saja. "Tadi dia sehat seperti biasa," ujar Salian sembari menghapus air matanya dengan tisu.
Meski tak meneteskan air mata, kepanikan juga terlihat dari raut wajah sang ayah Edi Hartono. Dia menceritakan, sebelum koma, bocah kelahiran Palembang, 5 November 2015, tersebut minta mandi.
BACA JUGA: Mengharukan! Kapolda Menitikkan Air Mata
Setelah itu, Riski duduk di tempat tidurnya, tapi sempat dia larang karena khawatir jatuh. "Dia (Riski) lalu tidur dengan posisi telentang," ujar Edi. (qiw/fad/JPG/c10/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengharukan..Air Mata pun Menetes Membasahi Pipi Kapolda
Redaktur : Tim Redaksi