Seperti ini Upaya Pemerintah Tingkatkan Daya Tampung Cargo

Senin, 05 Februari 2018 – 04:44 WIB
Bandara Soekarno Hatta. Foto dok Indopos/jpnn.com

jpnn.com, TANGERANG - Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan dan membangun cargo village, suatu tempat khusus yang menangani kargo di Bandara Soekarno-Hatta.

Nantinya cargo village ini akan mampu menampung hingga 1,5 juta ton kargo per tahun, atau naik lebih dari dua kali lipat dari terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta saat ini yang sebesar 700 ribu ton setahun.

BACA JUGA: Perusahaan Transportasi Online Sukses Kelabui 3 Kementerian

Cargo village ini rencananya akan dibangun dengan dua tahap yaitu pada 2018 dan 2019 dengan luas total 90 hektar.

“Sekarang sedang dipersiapkan untuk membangun cargo village. PT Angkasa Pura II nanti akan bersama-sama anak usaha kargo di BUMN yang lain menjadi satu. Kami akan mencari strategic pattern. Kami ingin sekali pergerakan kargo ke destinasi akhir itu memang terjadi,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi usai menggelar Rapat bersama jajaran Ditjen Perhubungan Udara dan Direksi PT Angkasa Pura II, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Sabtu (3/2).

BACA JUGA: Dana APBN Terbatas, Menhub Deregulasi Sejumlah Aturan

"Jangan hanya ke negara-negara yang dekat sehingga tidak dapat memaksimalkan export," imbuhnya.

Sejauh ini, Cargo vilage sudah mulai pengerjaannya oleh PT Angkasa Pura II dengan yang terlebih dahulu dibangun adalah apron seluas 18 ribu meter persegi yang terhubung langsung ke lini satu warehouse cargo village. Targetnya akhir April ini akan selesai dan sisanya 35 hektar sudah clear untuk pembangunan warehouse dan bangunan penunjang lainnya.

BACA JUGA: Satu Bulan Berjalan, Program DPM Sudah Lantik 3.191 Peserta

Selain itu, yang termasuk dibahas dalam rapat adalah people mover (skytrain). Menurutnya saat ini depo untuk people mover akan selesai sehingga dapat difungsikan untuk repair dan lain sebagainya. Menhub juga meminta AP II untuk membuat headway people mover lebih pendek.

Sedangkan untuk kereta bandara, Budi meminta untuk waktu tempuh dipangkas dari 55 menit menjadi 38 menit.

"Kaitannya dengan kereta bandara sekarang ini memang 55 menit, dalam waktu dekat akan menjadi 38 menit, yang jelas ada teknis teknis operasi yang mempercepatnya," jelasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: PM 108 Tahun 2017 Memang ada Masalah


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler