Sepi Ikan, Solar Naik, Nelayan Tidak Melaut

Kamis, 27 November 2014 – 08:36 WIB

jpnn.com - LHOKSUKON - Setidaknya ribuan nelayan tradisional Aceh Utara dilaporkan tidak melaut sejak dua hari terakhir.

Hal ini disebabkan karena tangkapan mereka menurun. Apalagi kini melambungnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yakni Rp 7.500 per liter.

BACA JUGA: Jam Kerja, 43 PNS Nongkrong di Warung Kopi dan Cafe

Panglima Laot Aceh Utara, Ismail menuturkan, sebagian nelayan daerah itu harus menganggur karena tangkapan ikan akhir-akhir ini di laut lepas menurun drastis. Bahkan nelayan harus berpikir dulu bila hendak mencari ikan.

“Tangkapan mereka selama ini menurun. Ketika hendak melaut, mereka harus berpikir-pikir dulu, apakah modalnya akan kembali atau bakal tumbuh utang baru. Tentu saja disebabkan oleh mahalnya harga bahan bakar yang digunakan nelayan untuk menghidupkan mesin bot,” katanya, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) kemarin.

BACA JUGA: MUI Pekanbaru Tuntut Polisi Minta Maaf

Panglima Laot Kecamatan Lapang, Abdullah, mebenarkan hal tersebut, bahkan nelayan di daerahnya hanya sekitar 30 persen yang melaut, selebihnya pilih menganggur.

Besarnya biaya dasar atau modal yang harus dikeluarkan saat hendak melaut tak sebanding dengan hasil tangkapan mereka.

BACA JUGA: Serikat Pekerja Minta UMK Sama dengan Bekasi

Di Kecamatan Seunuddon, juga terjadi hal serupa. Bahkan, Panglima Laot di sana, Amir Yusuf, menyebut nelayannya sudah mengadu kepada dirinya terkait mahalnya harga bahan bakar. “Sekitar 30 persen yang melaut. Sebab akhir-akhir ini, tangkapan berkurang,” pungkasnya.(zub)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemalang Surplus Beras 120 Ribu Ton


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler