Sepi Orderan, Perusahaan Ini akan Kurangi 1.000 Pekerja

Minggu, 08 April 2018 – 15:22 WIB
Pekerja pabrik pulang kerja dari perusahaan di kawasan Batamindo, Mukakuning, Seibeduk. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Angka pengangguran di kota Batam, Kepulauan Riau, akan mengalami peningkatan dalam waktu dekat ini.

Itu setelah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perakitan elektronik bakal mengurangi tenaga kerja mereka.

BACA JUGA: Mbak Puan Sejak Agustus 2017 Jadi Omongan di Serikat Buruh

Jumlah juga tidak tanggung-tanggung yakni 1.000 tenaga kerja.

“Saya dapat laporan perusahaan tersebut akan mengurangi tenaga kerja mereka. Dari jumlah 1.200 pekerja, dikurangi menjadi 200 pekerja,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sayakirti seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Jokowi: Tidak Impor Garam, Industri Bisa Berhenti

“Artinya, akan ada 1000 karyawan yang akan menganggur. Laporan itu baru saya terima minggu lalu,” tambah Rudi.

Menurut dia, 1.000 pekerja yang terancam menganggur itu merupakan karyawan kontrak. Perusahaan terpaksa tak memperpanjang kontrak lantaran sepi orderan hingga akhir tahun.

BACA JUGA: Pria Ini Akui Aniaya dan Gigit Bibir Bayinya hingga Tewas

“Jadi tahun ini mereka tak ada orderan, sehingga karyawan yang memang habis kontrak tak diperpanjang lagi,” imbuh Rudi.

Disinggung nama perusahaan yang akan mengurangi 1.000 tenaga kontrak tersebut, Rudi enggan menyampaikan. Namun menurutnya, perusahaan bergerak di bidang elektronik.

“Saya tak bisa sampaikan nama perusahaan maupun lokasinya. Yang jelas salah satu perusahaan di Batam. Bergeraknya di bidang elektronik,” jelas mantan Kadisperindag Kota Batam ini.

Meski banyak mengurangi tenaga kontrak, Rudi yakin perusahaan akan tetap beroperasi hingga tahun depan. Sebab, perusahaan tersebut masih punya orderan hingga Maret 2019.

“Orderannya sudah dari tahun kemarin (2017-red), tapi tak banyak. Untuk tahun ini belum ada orderan, karena itu mereka mengurangi tenaga kontrak,” ungkap Rudi.

Perusahaan juga menjelaskan akan kembali merekrut karyawan jika mereka kembali dapat orderan. “Kalau mereka niat seperti ini, berarti perusahaan itu tak tutup,” ujar Rudi.

Sejak awal tahun dia baru mendapat laporan satu perusahaan yang mengurangi tenaga kontrak dalam jumlah banyak. Dia berharap itu laporan terakhir.

“Yang sepi orderan tak semua perusahaan. Saya dapat laporan jika perusahaan offshore merekrut tenaga baru,” jelas Rudi.

Diketahui tahun lalu, hampir 100 perusahaan mulai kecil hingga besar di Batam tutup. Bahkan dari data Disnaker mencatat sekitar 24 ribu lebih pengangguran di Batam.

“Saya berharap tahun ini tak seperti tahun kemarin,” pungkas Rudi. (she)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Grab Akuisisi Uber, Pengangguran Diprediksi Melonjak


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
industri   Buruh   Batam   Pengangguran  

Terpopuler