jpnn.com, MEDAN - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan wanita hamil tiga bulan yang jasadnya ditemukan di Halaman Masjid Al Badar, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Selasa (5/1/2021) lalu.
Korban yang diketahui masih siswi SMA, F (17) merupakan warga Kabupaten Bireun, Aceh. Pembunuhnya tidak lain adalah kekasihnya sendiri bernama Wenieli Deali (WD) alias Ario, 31.
Wenieli diamankan petugas setelah berusaha melarikan di kawasan Labuhanbatu, Sumatera Utara. “Tersangka diamankan Polsek Aek Natas, Polres Labuhanbatu,” jelas Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Pol, Tatan Dirsan Atmaja, saat paparan di Mapolda Sumut, Minggu (10/1/2021).
BACA JUGA: Pembunuh Bripka Adhi Pradana Ditangkap, Mayor Cpm K Afsistaliana Bilang Begini
Mirisnya, setelah diamankan, ternyata pelaku juga mengaku telah menganiaya temanya Irfan Manalu, 35, di Kecamatan Medan Baru, pada hari yang sama. Dia menebas tangan Irfan dengan parang hingga nyaris putus dan dalam kondisi kritis.
“Korban IM terluka 10 bacokan. Korban pertama (Fitriani), mengalami 13 luka tusukan,” sebutnya.
BACA JUGA: Usai Minta Putus dengan Pacar, AKG Nekat Melakukan Aksi Tak Terpuji
Lalu, polisi membawa Wenieli untuk pencarian barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi korbanya. “(Barang bukti) pisau ditemukan di Jalinsum, Kabupaten Asahan, tepatnya di Kota Kisaran,’’ ungkap Tatan.
Selanjutnya, polisi meminta Wenieli menunjukkan barang bukti lainnya dan tersangka mengatakan parang disembunyikan di Jalan Perpustakaan Kota Medan, dekat trafo PLN.
BACA JUGA: Istri Melahirkan di Jakarta, Angga Pulang ke Pontianak Menumpang Sriwijaya Air SJ182
Namun, ketika tiba di lokasi Wenieli, mendadak menyerang petugas dengan mengambil parang di dekat trafo PLN dan melukai petugas. Melihat kejadian itu, polisi langsung menembak Wenieli.
“(Dia) berusaha untuk menganiaya anggota (polisi). Satu anggota ada, yang luka. Kemudian dilakukan, tindakan terukur dari aparat,” ungkapnya. Tersangka dilarikan ke RS Bhyangkara, namun nyawanya tidak dapat tertolong.
Terkait motif tersangka membunuh korban, Tatan menyebut ada dua alasan pertama karena tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan korban dan cemburu.
“Korban meminta kepada tersangka untuk menikahinya dikarenakan korban telah hamil. Dia melarikan diri dan sebelum melarikan diri menganiaya korban,” ujar Tatan
Sedangkan motif penganiayaan terhadap IM, lantaran tersangka sakit hati karena sering diejek cacat lantaran satu tanganya tidak ada.
Diketahui tersangka dan IM dalam keseharianya, memang kerap mengemis di pinggir jalan. “(Jadi) tersangka sakit hati karena sering diejek,” ujar Tatan.
Tatan mengatakan pelaku memang terbilang sadis, karena korbannya bukan hanya di Sumut. Di Lampung, pelaku juga tercatat pernah membunuh seorang sopir dengan menggorok leher korban.
BACA JUGA: Bripka Adhi Pradana Tewas Dikeroyok, Pelaku Sudah Ditangkap, Tuh Tampangnya
“Iya, jadi yang bersangkutan pernah membunuh sopir di Mesuji, korban lehernya hampir putus dan meninggal dunia,” pungkasnya. (nin/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi