jpnn.com - Stasiun Urumqi, Xinjiang yang merupakan wilayah di kawasan barat Tiongkok diserang, Rabu (30/4). Dalam penyerangan ini, tiga orang dilaporkan tewas dan 79 lainnya mengalami luka-luka.
Laman BBC, Kamis (1/5) melansir, serangan itu menggunakan bahan peledak dan senjata tajam di stasiun kereta. Pejabat menggambarkan bahwa serangan ini merupakan tindak teroris yang situasinya sulit dikendalikan.
BACA JUGA: Kiev tak Berdaya Atasi Krisis di Ukraina Bagian Timur
Presiden Cina, Xi Jinping, yang baru saja mengunjungi kawasan itu, berjanji untuk meningkatkan operasi "antiterorisme.". Berita yang dilansir Kantor Berita Xinhua menyatakan bahwa kejadian ini akan dijadikan mementum untuk melakukan perlawan terhadap teroris.
Xinjiang merupakan tempat serangkaian serangan dalam satu tahun terakhir. Namun informasi penyerangan dan dampaknya sulit didapatkan karena Xinjiang.
BACA JUGA: Tornado Terjang Enam Wilayah AS, 30 Tewas
Saksi mata kepada Xinhua mengatakan bahwa ledakan terjadi di seputar koper yang diletakkan di antara jalan keluar stasiun dan perhentian bus.
Sementara di jejaring sosial yang informasinya tak bisa dipertanggungjawabkan, beredar foto yang menunjukkan koper dan puing-puing bertebaran di jalan setelah ledakan.
BACA JUGA: Karyawan FedEx Bunuh Diri Setelah Menembak 6 Rekannya
Beijing sendiri menyalahkan kelompok separatis dari kawasan minoritas Muslim Uighur yang melakukan serangan. (bbc/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MH370 Ditemukan di Teluk Benggala?
Redaktur : Tim Redaksi