jpnn.com, FUZHOU - Jumlah kasus positif COVID-19 varian Omicron di China terus bertambah.
Pada pekan lalu kasus Omicron ditemukan di Kota Tianjin yang bertetangga dengan Beijing. Kabar terbaru, kasus Omicron juga ditemukan di Provinsi Henan pada Senin (10/1).
BACA JUGA: Luhut Binsar Pasang Kuda-Kuda, Puncak Omicron Segera Tiba
Penyebaran kasus positif Omicron yang meluas di China memicu rumor Kota Beijing bakal dikunci aksesnya (lockdown) selama perhelatan akbar Olimpiade Musim Dingin atau Winter Olympic yang tinggal tiga pekan lagi.
Media China, Selasa, menyebutkan di Kota Anyang, Provinsi Henan, awalnya hanya ditemukan dua kasus Omicron dengan pola penularan yang sama dengan di Kota Tianjin.
BACA JUGA: Aduh, Vaksin Buatan Tiongkok Belum Tentu Efektif Hadapi Omicron
Namun, tiba-tiba meningkat menjadi 84 kasus yang semuanya bergejala ringan.
Tiga kasus COVID-19 varian Delta ditemukan di Kota Yuzhou dan Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, sehingga pada Senin (10/1) di China terdapat 110 kasus baru.
BACA JUGA: Ronny Ungkap Kondisi Keluarga Ferdinand Hutahaean, Aduh
Mencegah kondisi makin buruk, sejak saat itu Kota Anyang yang dihuni lima juta jiwa penduduk dikarantina, demikian pula dengan Kota Yuzhou dan Zhengzhou.
Kasus COVID-19 di Kota Xian, Provinsi Shaanxi, telah menembus angka 2.004, terbesar sejak wabah itu pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Kementerian Transportasi China menginstruksikan penghentian sementara transportasi publik dari dan ke wilayah-wilayah berisiko tinggi.
Otoritas setempat juga mengimbau warga tidak melakukan perjalanan ke luar kota selama musim libur Tahun Baru Imlek.
Kebijakan tersebut memunculkan rumor bahwa Kota Beijing akan dikunci selama Winter Olympic dan Paralympic berlangsung pada Februari mendatang.
Menepis rumor, Panitia Pelaksana Winter Olympic 2022 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Pandemi, Huang Chun, menyatakan lockdown selama perhelatan berlangsung tidak akan menjadi pertimbangan,
Huang memastikan pihaknya telah melaksanakan protokol kesehatan termasuk dengan menerapkan sistem operasi kawasan tertutup sejak Selasa (4/1).
Lebih dari sepekan yang lalu muncul isu atlet Spanyol melanggar prokes COVID-19 dengan berkeliaran di Sanlitun hingga menyebabkan penularan meluas di kawasan internasional terbesar di Kota Beijing seperti diberitakan media-media China.
Pihak Kepolisian Beijing menyatakan bahwa berita itu palsu dan menahan seorang warga bermarga Chen berusia 39 tahun atas tuduhan menyebarkan rumor. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo