jpnn.com - SANAA - Perang masih berkecambuk di negara Yaman. Kemarin, serangan udara yang dipimpin Arab Saudi merenggut tersebut sedikitnya menewaskan 15 orang dan melukai puluhan yang lain di seluruh Yaman.
Kantor berita Saba yang dikuasai pemberontak negara itu melaporkan, di antara yang terbunuh termasuk lima wanita dan dua anak-anak. Mereka yang jadi korban dalam serangan adalah di wilayah Saada dan Marib.
BACA JUGA: Alamak... 3 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Pusat Perbelanjaan Runtuh, Ini Videonya
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi melancarkan serangan terhadap pemberontak Houthi dan unit tentara Yaman yang bersekutu dengan mereka sejak 26 Maret lalu.
Serangan itu dalam usaha untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. Abed Rabbo yang kini hidup dalam pengasingan di Arab Saudi disingkirkan setelah Houthi menguasai Sanaa dan sebagian kawasan di selatan negara itu.
BACA JUGA: Gawat! Darurat Polusi Ancam Copa America
Kelompok pemberontak itu bersekutu dengan mantan Presiden Ali Abdallah Saleh yang masih mendapat dukungan sebagian besar tentara.
Perundingan damai yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Geneva antara kelompok yang bertikai di Yaman berakhir tanpa satu pun persetujuan untuk mengadakan gencatan senjata Sabtu lalu.
BACA JUGA: Sarankan Kemlu RI Gandeng Interpol Selidiki Suap dari Australia
Menurut PBB, 2.800 penduduk Yaman terbunuh sejak 26 Maret lalu dan 21 juta atau 80 persen penduduk negara itu kini amat memerlukan bantuan atau perlindungan atau kedua-duanya.
Beberapa gelombang pengeboman yang diduga dilakukan ISIS kian memperburuk konflik itu. Kelompok itu kemarin mengaku bertanggungjawab meledakkan bom mobil di dekat Masjid Qiba al-Mahdi di Sanaa. Serangan itu menyebabkan dua terbunuh dan enam yang lain cidera.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Haru dan Heroik Polisi Menyanyikan Twinkle Twinkle Little Star
Redaktur : Tim Redaksi