Seribu Ton Beras dari Indonesia untuk Afrika Tiba di Somalia

Sabtu, 10 Juni 2017 – 08:43 WIB
Kapal pengangkut 1000 ton bantuan beras dari masyarakat Indonesia untuk Somalia akhirnya berlabuh di Pelabuhan Mogadishu Somalia, Senin (5/6). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MOGADISHU - Tiga puluh lima hari perjalanan laut, lebih dari 7.000 kilometer bentangan jarak yang harus ditempuh, Dari titik awal di perairan laut Indonesia hingga tiba di perairan laut Somalia, menyeberangi Samudera Hindia yang begitu luas. Sebuah perjalanan epik nan panjang, melibatkan ribuan bahkan puluhan ribu kepedulian dan empati dari masyarakat Indonesia.

Ini tentang Kemanusiaan yang tak mengenal batas teritorial dan bentangan jarak ribuan kilometer. Bahkan tanpa perlu mengenal siapa di ujung wilayah Tanduk Afrika sana. Sebab kemanusiaan itu pada dasarnya memang universal, ini tentang ikhtiar bangsa Indonesia untuk membantu Afrika yang sedang dirundung kelaparan.

BACA JUGA: Sinergi Pemerintah Jamin Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran

Bangsa ini menyebutnya sebagai ikhtiar melayarkan Kapal Kemanusiaan. Dan akhirnya, ikhtiar itu pun sukses berlabuh di tujuan terakhirnya: Pelabuhan Mogadishu Somalia.

Senin (5/6), kapal pengangkut 1000 ton bantuan beras dari masyarakat Indonesia untuk Somalia akhirnya berlabuh di Pelabuhan Mogadishu Somalia. Jika dihitung sejak keberangkatan pertamaKapal Kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, ada jarak 35 hari perjalanan laut, 2 kali persinggahan di Pelabuhan Singapura lalu menuju Pelabuhan Dubai, sebelum akhirnya kapal melepas sauhnya di Pelabuhan Somalia.

BACA JUGA: Pemerintah Jamin Daging Kerbau Impor tak Menggeser Sapi Lokal

Malah seharusnya sejak tanggal 2 Juni kapal pengangkut 1000 ton beras dari Indonesia sudah memasuki perairan Somalia. Namun karena keterbatasan fasilitas dan infrastruktur di Pelabuhan Mogadishu, kapal dengan nama lambung MSC CAPRI baru bersandar di hari Senin (5/6) pagi waktu Mogadishu, tepat di hari ke 10 Bulan Ramadhan 1438 H.

Usai tali jangkar tertambat, Senin (5/6) bantuan 1000 ton beras itu pun langsung disambut semarak. Acara seremonial sederhana namun tetap semarak digelar tepat di tepian dermaga Port of Mogadishu. Sebanyak total 40 kontainer diturunkan perlahan dari atas kapal MSC Capri. Masih berupa kontainer yang sama sejak berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 35 hari yang lalu.

BACA JUGA: Gubernur Banten Dukung Program Gempita Kementan

Beras sebanyak 1000 ton dari bangsa Indonesia untuk Somalia itu pun diterima langsung oleh Mariam Kasim Menteri Kemanusiaan dan Bencana Somalia, sebuah kementerian baru yang dibentuk oleh Pemerintahan terpilih Somalia untuk mengatasi masalah pelik bencana kelaparan ini.

Seremoni penyambutan Kapal Kemanusiaan juga disaksikan oleh Mohammad Salah Wakil Gubernur Mogadishu, dan Syeikh Bashir selaku ulama terkemuka di Somalia.

Sesuai dengan rencana yang sudah disusun sebelumnya, distribusi 1000 ton beras akan dilakukan langsung oleh Komite Nasional untuk Kekeringan Somalia, sebuah komite darurat untuk atas kekeringan yang bekerja dibawah arahan Menteri Maria Kasim.

Mewakili Rakyat Somalia, Maria Kasim mengucapkan rasa syukur tak terhingga atas bantuan beras yang datang berlabuh sampai Somalia.

“Alhamdulillah kami ucapkan terima kasih kami kepada Indonesia yang sudah kumpulkan bantuan untuk saudara-saudara mereka di somalia. Mudah-mudahan Allah membalas semuanya. Saya akan segera menggerakkan Komite Kelaparan Somalia untuk distribusikan beras ini kepada keluarga paling membutuhkan,” ujar Maria Kasim.

Karo Humas Informasi Publik Kementan menambahkan bantuan kemanusiaan rakyat Indonesia untuk masyarakat internasional ini (Somalia) ini adalah yang kedua dalam tahun 2017, dimana 2 bulan yang lalu Presiden Jokowi juga melepas langsung bantuan beras 5000 Ton dari rakyat Indonesia untuk Srilangka.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamin Daging Kerbau Impor tak Menggeser Kebutuhan Sapi Lokal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler