Sering Ditabrak Ponton, Jembatan Bengkok

Senin, 12 Desember 2011 – 11:22 WIB
TANJUNG REDEB – Jembatan HARM Ayoeb yang menghubungkan Kecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, kondisinya menjadi rawan rawanTak terhitung, sudah berapa kali ponton pengangkut batu bara menabrak tiang-tiang penyangga jembatan.  Beberapa bulan lalu, tabrakan bahkan sangat parah hingga merusak beberapa besi fondasi

BACA JUGA: Pencarian KLM Jujur Harapan Dihentikan



“Meskipun sudah diperbaiki, tapi tetap saja harus menjadi perhatian
Pengawasan harus diperketat,” sebut Zulkipli, tokoh masyarakat Teluk Bayur yang mengkhawatirkan kondisi jembatan itu

BACA JUGA: Batam Minta Tambahan Kuota BBM



Dia menilai, perlu ditambah pilar pengaman di sekeliling fondasi
Agar ketika ada ponton yang terseret arus, tidak langsung menabrak tiang jembatan, namun pilar pengamannya saja.   Apalagi, selain menghubungkan dua kecamatan, jembatan itu juga menghubungkan Berau dengan Bulungan, hingga kabupaten lain di utara Kaltim.  Setelah diperbaiki selama 3 bulan, tiang jembatan yang sebelumnya miring kini kembali normal

BACA JUGA: Gelombang Laut Kepri Capai 2,5 Meter



Imun, warga yang rumahnya tepat di bawah jembatan, kepada Kaltim Post, kemarin, mengatakan, sejak perbaikan tiang selesai, jembatan relatif aman dari tabrakanHanya saja, saat masih proses perbaikan, tiang jembatan sempat ditabrak ponton lagiMeski tabrakan tidak kencang, tapi sempat membuat pekerja kaget.

Dia mengaku, sebelumnya selalu menyaksikan setiap kali tiang jembatan ditabrak ponton, namun tidak bisa berbuat apa-apa sebab peristiwa paling sering terjadi malam hari atau dini hariHantaman ponton pada tiang jembatan membuat dia dan keluarganya sering terkaget dan terbangunSebab tabrakan tersebut terasa seperti gempa bumi yang membuat pondoknya bergoyang, belum lagi suara dentuman yang cukup nyaring

Terpisah, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kaltim Priskila Evalianitha  mengingatkan, agar pihak terkait bisa lebih perhatian terhadap kondisi jembatan-jembatan di provinsi iniDan bisa mengambil pelajaran dari musibah runtuhnya Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kutai Kartanegara.

“Sudah saatnya pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanan jembatan sebagai aset yang harus dijagaSaya lihat tidak ada satu pun jembatan di Indonesia diberikan jarak aman terhadap bangunan lain atau areanya di-reserve untuk security,” ujarnya

Dia menyebutkan, di negara lain, setiap jembatan penghubung ada area yang tidak bisa didekati karena alasan security dan safetyArea tersebut dipasang kamera surveillance yang terhubung dengan kepolisian, menghindari kemungkinan sabotase atau orang yang ingin bunuh diriBahkan dengan teknologi sekarang sudah ada alat pendeteksi gerakan.  (eff/*/aas/kpnn/far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parasut Tak Mengembang, Prajurit Kritis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler