jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya mengaku mendapatkan laporan banyak sertifikat abal-abal beredar di masyarakat.
Jumlahnya tidak hanya ratusan, tapi ribuan.
BACA JUGA: Wakapolri Sebut Ada Peningkatan Intoleransi
Sertifikat itu dikeluarkan lembaga sertifikasi abal-abal.
Bahkan, ada provinsi yang setiap bulannya menerbitkan tiga ribu sertifikat palsu.
BACA JUGA: Ya Ampun, Atut Paksa Anak Buah Danai Istigasah
Menurut Bambang, hal itu akan merugikan perusahaan pengguna jasa maupun masyarakat selaku konsumen.
Apalagi, yang terbanyak mengantongi sertifikat abal-abal itu adalah tenaga kerja di bidang jasa konstruksi.
BACA JUGA: GPU Terbakar, Kemenhub Kirim Tim Investigasi
"Saya mendapat laporan ada ribuan sertifikat abal-abal yang diterbitkan lembaga sertifikasi abal-abal juga. Cukup mengeluarkan uang dan mengirimkan CV, sertifikatnya sudah terbit. Parahnya paling banyak di jasa konstruksi," kata Bambang di sela-sela Gathering SNI Award 2017, Rabu (15/3).
Selain jasa konstruksi, sertifikat palsu tenaga babysitter dan pariwisata juga banyak.
Bambang menilai, hal itu muncul karena tenaga kerja ingin mendapatkan sertifikat secara instan.
"Saya nggak bisa bayangkan bagaimana jadinya bila tenaga kerja jasa konstruksi yang mengantongi sertifikat abal-abal mengerjakan proyek infastruktur. Apa tidak berbahaya, tuh," imbuhnya.
Bambang menyarankan para calon tenaga kerja mendaftarkan diri di lembaga sertifikasi yang kredibel. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 13.522 m2 Terumbu Karang Rusak Akibat Caledonian Sky
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad