Serukan Soal Jilbab, Zul Ditegur PKS

Kamis, 28 Mei 2009 – 19:31 WIB
JAKARTA - Seruan kepada istri SBY-Boediono untuk menggunakan jilbab oleh elit PKS, Zulkieflimansyah, tidak diterima baik oleh elit PKS lainnyaWalhasil, Zulkieflimansyah yang akrab disapa Zul, mendapat teguran dari DPP PKS.

Adanya teguran ini diakui Presiden DPP PKS Tifatul Sembiring, di Jakarta, Kamis (28/5)

BACA JUGA: Mega-Prabowo Tak Akan Biarkan Budaya Telpon

"Lontaran Zul hanya pernyataan pribadi
Bukan officially

BACA JUGA: Ditanya Soal Jilbab, Mega Ingat Pesan Bapak

(Zul) sudah kita peringatkan
Ternyata dia baca survei LRI (Lembaga Riset Informasi)," ujar Tifatul.

Sebelumnya, Zul meminta Kristiani Herawanti Yudhoyono dan Herawati Boediono memakai jilbab, untuk mendulang simpati dari pemilih Islam pada pilpres 8 Juli mendatang

BACA JUGA: Mega-Prabowo Resmikan MPMC dan Situs Resmi

Saran Zul ini mengacu kepada hasil survei yang menyebutkan bahwa sebagian besar simpatisan dan kader PKS ternyata memberikan hatinya kepada JK-WirantoAlasannya, kedua calon pemimpin inilah yang paling dekat dengan warna keislaman yang dianut kader dan simpatisan PKS, lantaran kedua istrinya muslimah taat (berjilbab).

Tak terbantahkan, isu jilbab atau pakaian bercorak Islam ini menjadi hal sensitif di kalangan elit, kader dan simpatisan PKSPasalnya, sebagai partai dakwah, hampir 100 persen wanita yang menjadi anggota dan simpatisan PKS memakai jilbabMakanya, eksistensi istri JK-Wiranto pun dipastikan bisa menjadi pemicu pecahnya dukungan PKS di grass root.

Namun, Tifatul Sembiring menegaskan bahwa PKS masih tetap solid dan tak tergoyahkan karena pernyataan ZulZulkieflimansyah disebut bukan sebagai acuan utama dalam pengambilan kebijakan partaiSuara resmi partai adalah suara dari pimpinan partai (DPP dan Majelis Syuro).

"Tidak ada yang pecahDi PKS itu, tidak bisa orang luar yang tak jelas memberi komandoTidak akan dituruti (oleh kader di tingkat bawah)," tegas Tifatul.

Namun lebih lanjut, Tifatul Sembiring juga menolak jika peringatan terhadap Zul ini dikategorikan teguran keras"Kita tidak bisa keras-kerasan begituPKS tidak seperti ituKita egaliterPerbedaan pendapat itu sudah biasa," tambahnya.

Sementara itu, pengamat politik Islam dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Dr Bachtiar Effendy, Kamis (28/5) menyatakan, PKS kembali memutar lagu lamanya terkait isu jilbab iniSuara kritis dan berbeda dipangkas dengan teguran oleh DPP PKSPadahal katanya, ini justru bisa merugikan citra partai.

"Ah, kemarin yang diperingatkan Fachri Hamzah, lalu Anis MattaIni lagu lamaOrang sudah tahu kalau ini taktik PKSYang penting nama PKS terus bergulir," kata Bachtiar.

Sebenarnya, kata Bachtiar, Zul tidak salah dalam konteks mengingatkan capres Susilo Bambang Yudhoyono dan partai-partai yang mengusungnya, andai saja saran tersebut tidak disampaikan ke publikMenurutnya, polemik di internal PKS soal usul jilbab ini sebenarnya memancing kecurigaan publikApalagi sebelumnya dibarengi dengan pernyataan PKS tak bisa menjamin warganya untuk memilih SBY.

Bachtiar pun mengingatkan PKS untuk tidak banyak menggunakan pola iniPasalnya, semakin PKS memainkan kartu dan manuver seperti saat ini, maka semakin orang tak percaya(ysd/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega: Menteri Jangan Jadi Timses


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler