Serunya 'Berwisata' ke Kampung Kumuh Jakarta

Sabtu, 09 Mei 2015 – 22:38 WIB
Peserta Jakarta Hidden Tour. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA - Panas terik, debu beterbangan, asap knalpot kendaraan, bising, kumuh, kotor, jorok, becek, ah... semua jadi satu bersama peluh yang mengucur dari tubuh peserta Jakarta Hidden Tour garapan Roony Polluan.

Toh, peserta tour dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Belanda dan Tarakan ini tetap bersemangat. Beberapa membawa tas ransel berisi buku tulis, pulpen, pensil, permen, balon untuk dibagikan ke anak-anak.

BACA JUGA: Indro Warkop Protes Kebijakan Ahok Ini yang Dinilai tak Adil

Jangan membayangkan tour dengan bus ber-AC. Peserta malah diajak naik angkot, lalu bajaj, kemudian becak, lalu naik perahu nelayan, lanjut bus, paling banyak jalan kaki sih, dari satu tempat ke tempat lain.

Menyusuri lorong demi lorong yang gelap, di pinggir rel kereta api, di pinggir kali Ciliwung yang tercemar, di kolong jembatan, duh... jauh dari kata layak.

BACA JUGA: Pekan Depan Panggil EO Pesta Bikini

"Hello mr and mrs. How are you?," sapa anak kecil yang fasih berbahasa Inggris karena ikut program kursus garapan Jakarta Hidden Tour.

Beginilah gambaran "wisata" blusukan ke kawasan kumuh di ibukota negara.  

BACA JUGA: Edarkan Ganja, Dua Warga Duren Sawit Diringkus

"Saya tak menjual kekumuhan dan kemiskinan Jakarta. Saya dari kecil di sini (Jakarta, Red.). Saya lebih tahu daerah ini," kata Pak Ronny, panggilan akrab alumnus IKJ ini saat kali pertama bertemu di Cafe Batavia, kawasan Kota Tua Jakarta sebelum tour dimulai.

Ronny menambahkan, wisata yang digagasnya tujuh tahun ini adalah wisata untuk melihat sisi lain Jakarta. Selain gedung-gedung pencakar langit, mal-mal megah, dan sederet hal-hal indah lainnya.

Lima puluh persen dari biaya tour dialokasikan untuk kegiatan sosial. Membantu warga yang sakit, membantu biaya ibu-ibu melahirkan, membeli peralatan sekolah, dan lainnya. Biaya untuk bisa ikut tour ini, USD 50 per orang atau sekitar Rp 660 ribu (kurs 1 USD = Rp 13.200). Inilah wisata untuk melatih kepekaan sosial di sekitar kita.

"Kita harus mendampingi dan menyemangati warga yang hidupnya dibawah garis kemiskinan. Supaya perlahan mereka bisa mandiri dan percaya diri mengarungi hidup dan kehidupan," papar Anneke, istri Ronny Poluan yang mantan pramugari itu ternyata dulu sering menyambangi Tarakan dalam tugasnya.(radartarakan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara Ahok Cegah Taman Ramah Anak Dijadikan Tempat Mesum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler