jpnn.com, JAWA TENGAH - Ribuan santri melakukan aksi boikot terhadap produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel, di Masjid At Taqwa, Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Batang, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara At Taqwa Islamic Festival yang diisi dengan pawai keliling desa pada Ahad (3/11).
BACA JUGA: Ulama: Bantuan Lebih Dibutuhkan Warga Palestina Ketimbang Aksi Boikot Produk Israel
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa, Ahmad Musyafa’, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan.
Dia menyebut bahwa setiap pembelian produk yang terafiliasi secara tidak langsung turut mendanai upaya militer Israel, yang menurutnya berdampak pada peningkatan kekerasan terhadap rakyat Palestina.
BACA JUGA: Para Profesor UI Bicara Soal Aksi Boikot Produk Israel, Menohok!
"Aksi ini diharapkan menyadarkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih produk dan memahami dampak yang mungkin ditimbulkan,” ujarnya.
Aksi boikot ini menyoroti sejumlah produk yang diduga memiliki keterkaitan dengan kepentingan bisnis Israel, seperti Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, Mondelez, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Burger King, Pizza Hut, KFC, dan lainnya.
BACA JUGA: YKMI Apresiasi Liga Arab yang Putuskan Boikot Produk Terafiliasi Israel
Ahmad Musyafa' menekankan bahwa Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Pejuang Palestina mengingatkan umat Islam untuk menghindari transaksi dengan produk yang berafiliasi dengan Israel, sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina.
Sementara itu, Ketua Pelaksana At Taqwa Islamic Festival Alfi Nur menilai, aksi boikot memiliki potensi untuk melemahkan ekonomi Israel yang digunakan untuk kebutuhan militer.
“Dengan aksi serentak ini, kita bisa memberi dampak yang cukup signifikan bagi ekonomi mereka, sekaligus menunjukkan dukungan kita untuk Palestina,” ungkapnya.
Dia berharap aksi boikot dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya selektif dalam membeli produk.
Selain itu, Alfi juga mengajak masyarakat luas untuk mengalihkan konsumsi pada produk-produk lokal sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian Indonesia.
"Menolak produk Israel karena dengan upaya itu wujud dukungan Indonesia terhadap Palestina," katanya.
Dia pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak menggunakan produk terafiliasi Israel dan mengonsumsi produk dalam negeri sebagai bentuk mencintai Indonesia.
"Palestina harus didukung suaranya karena mereka butuh banyak bantuan. Semoga perang ini segera berakhir karena ini berkaitan dengan kemanusiaan," pungkasnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh