jpnn.com - GUNUNGKIDUL - Sektor pertanian memiliki andil besar 34,17 persen bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta pada 2012. Sumbangan terbesar berasal dari subsektor tanaman pangan, yaitu 24,92 persen.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Gunungkidul, pendapatan petani dari tanaman singkong cukup fantastis. "Rp 800 miliar pertahun," kata Bupati Gunungkidul Badingah.
BACA JUGA: Ainun Najib Tewas Tenggelam
Dia menerangkan, grafik luas panen, provitas dan produksi singkong dalam lima tahun terakhir adalah 55.910 hektar, provitas 152,174 hektar dan rata-rata produksi mencapai 850.832 ton pertahun.
Ya, kata Badingah, sebanyak 18 kecamatan di wilayahnya semua menanam singkong.
BACA JUGA: Digasak Truk, Bapak, Ibu, dan Anak Tewas
Kecamatan Platen menduduki urutan pertama dalam hal provitas maupun produksi. Luas panennya mencapai 4.312 hektare, provitasnya 136,62 hektar. Sedangkan produksi bisa mencapai 58,9 ribu ton pertahun.
Nah, untuk penghasil singkong paling sedikit adalah Kecamatan Ngawen. Dalam setahun, kecamatan itu hanya memproduksi 27,4 ribu ton. "Di Kecamatan Ngawen luas panennya juga kecil, hanya 1.984 hektare," kata dia.
BACA JUGA: Oknum Pejabat Pemko Dikabarkan jadi Calo CPNS
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Gunung Kidul Supriyadi mengatakan pendapatan sektor pertanian memang cukup tinggi. Kata dia, jenis tanaman yang mendominasi keuntungan tinggi adalah singkong. "Karenanya kami terus berupaya meningkatkan produktivitas singkong," ujarnya.
Dia mengatakan, singkong memang dapat menghasilkan pundi rupiah yang sangat besar. Tak hanya terbatas pada penjualan bahan mentah saja, namun bisa juga diolah. Misalnya tepung mocav. (gun/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Buruh Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
Redaktur : Tim Redaksi