JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mulai ragu target penjualan otomotif (mobil) dalam negeri minimal 800 ribu unit bisa tercapaiPasca bencana gempa dan tsunami di Jepang, seluruh produsen mobil asal negeri Sakura itu hanya bisa memastikan kelancaran produksi sampai April saja.
Ketua umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi mengatakan, musibah yang mengguncang wilayah Sendai yang di dalamnya terdiri atas beberapa kabupaten antara lain Fukushima, Ibaraki, dan Miyagi, itu berpengaruh terhadap industri otomotif
BACA JUGA: Pasok Gas ke PLN Indonesia Timur
"Di sana banyak industri komponen yang merupakan tier (lapis) dua atau tier tiga dari industri mobil," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.Sudirman memaparkan, ada tiga kategori nasib dari seluruh industri komponen yang ada di wilayah itu saat ini yaitu industri komponen yang masih belum ketahuan nasibnya, yang sudah ketahuan rusak dan belum bisa beroperasi, serta yang terkena radius dari radiasi nuklir sehingga terpaksa berhenti beroperasi.
Meski begitu, tier satu yang notabene berdekatan dengan pabrik otomotif itu sendiri dalam kategori aman
BACA JUGA: Bakrieland Dominasi City Properti
"Seperti Daihatsu Motor Corporation itu pabriknya tidak tergangguKetidakjelasan nasib industri komponen atau tier dua dan tier tiga itu memang secara otomatis memutus mata rantai industri otomotif untuk sementara waktu
BACA JUGA: IHSG Konsisten Zona Hijau
"Yang kami laporkan hari ini (kemarin) adalah update sampai tadi pagi (kemarin pagi)Kami akan terus mengikuti perkembangan sampai ada kejelasan," terusnya.Industri komponen itu juga banyak di antaranya dipasok ke Indonesia sehingga nasib yang diterima industri otomotif di dalam negeri kurang lebih samaMeski begitu, Sudirman memastikan, industri Daihatsu sampai April tetap aman"Untuk Mei dan seterusnya kami belum tahu, harus tunggu kepastian lagi," terusnya.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto menambahkan, produksi Toyota sampai April juga amanSeperti Daihatsu, untuk Mei dan selanjutnya juga menunggu perkembangan"Shipment (pengiriman komponen dengan kapal) sempat terhenti satu mingguPengiriman memang per mingguTapi minggu ini sudah ada lagi dan semoga tidak ada perubahan," ujarnya.
Business Development Director PT Indomobil Sukses Internasional Tbk Bambang Subijanto yang membawahi Suzuki dan Nissan, mengatakan pihak prinsipal terus melakukan konsolidasi dan secepatnya memberi kabar ke IndonesiaUntuk saat ini, menurutnya, situasi tidak jauh berbeda dengan prinsipal lain yaitu terputus mata rantai dengan tier dua dan seterusnya.
Bambang memastikan produksi Suzuki dan Nissan di Indonesia tetap aman sampai April saja"Sampai saat ini semua masih sesuai rencanaPerkembangan apapun bisa saja terjadi tetapi memang untuk Mei kami belum tahuTapi kami percaya pihak Jepang tetap akan memerhatikan ekspornya karena market dalam negeri sedang fokus pada pemulihan," tuturnya.
Meski begitu belum ada satu pun Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) melakukan revisi atas target penjualannyaGaikindo juga tetap berharap target bisa tercapai"Kami inginnya sih 800 ribu unit tetap tercapai," ucap Sudirman.
Presiden Direktur PT Hyundai Indonesia Motor, Jongkie D Sugiarto, yang juga ketua Gaikindo mengatakan ,produsen mobil non Jepang bisa saja menganggap ini peluang untuk meningkatkan porsi penjualan di IndonesiaTetapi, tidak ada jaminan bahwa itu akan berhasil"Yang pertama kami sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa saudara kita di JepangSoal apakah ini saatnya mobil non Jepang "masuk" itu tidak jaminanMisalnya konsumen yang tadinya mau beli Avanza karena tidak ada terus ditawari Mercy, kan belum tentu mauSemua tergantung kebutuhan," paparnya.(gen/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Perhotelan Singapura Manjakan Turis Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi