Setelah Daud, KPK Incar Hari Sabarno

Minggu, 21 Juni 2009 – 14:22 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berusaha mengembangkan penyidikan dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran pasca diringkusnya buron Hengky Samuel Daud, Direktur PT Istana Sarana Raya Perkasa, Jumat malam lalu.  Salah saeorang yang diduga terlibat dalam skandal pengadaan mobil pemadam kebakaran tersebut adalah Mantan Mendagri Hari Sabarno"Tak semudah itu

BACA JUGA: Antasari Ingin Segera Disidangkan

Kami berusaha menyelidiki bagaimana hasil pemeriksaan saksi-saksi," jelas Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, kemarin

   
Dia menambahkan KPK saat ini masih terfokus menangani mantan Dirjen Otonomi Daerah Oentarto Sindung Mawardi (OSM) dulu

BACA JUGA: Juli, Perundingan Ambalat Dilanjutkan

"Kami masih berusaha membuktikan tersangka OSM dahulu baru bergerak lagi," terang Chandra

   
Oentarto saat ini meringkuk di LP Cipinang

BACA JUGA: Agar Senang, Daud Dinaikkan Kursi Roda

Dia merupakan tersangka yang cukup "istimewa"Betapa tidak, Oentarto harus menunggu setahun untuk menghabiskan masa tuanya di tahananIni berbeda dengan tersangka korupsi lain yang tak butuh waktu lama masuk ke bui pasca penetapan tersangka oleh komisi. 
    
Dia  diduga telah meneken surat radiogram yang isinya memerintahkan pengadaan mobil pemadam kebakaran bermerek Tohatsu type V 80 ASMSampai sejauh ini sudah lima kepala daerah yang disidangkan gara-gara terlibat pengadaan mobil pemadam kebakaranModusnya, radiogram itu menjadi pijakan pengadaaan mobil pemadam dengan mekanisme penunjukan langsungDi samping itu, dia juga turut  meneken surat yang ditujukan kepada Dirjen Bea dan Cukai untuk memberikan pembebasan bea masuk pajak dalam rangka impor mobil pemadam kebakaran bermerek Morita
    
Dua surat tersebut juga merujuk kepada perusahaan PT Istana Sarana Raya milik Hengky Samuel DaudAkibat perbuatan Oentarto tersebut, negara dirugikan sedikitnya Rp 30 miliarTerkait keterlibatannya itu, Oentarto sendiri menuding mendapatkan perintah atasannya Hari Sabarno
    
Juru bicara KPK Johan Budi SP menambahkan bahwa tertangkapnya Hengky lebih mendorong KPK mengintensifkan penyidikan"Pasti penyidikan makin getolHasil penyidikan Hengky akan membuka peluang penyelidikan pengadaan mobil pemadam kebakaran di daerah lain," ujarnya"Prinsipnya penyidikan akan bergerak ke bawah dan ke atas," tambahnya
    
Komisi juga masih menghitung kerugian negara akibat perbuatan Hengky tersebut"Kerugian negara masih dihitung," jelas Wakil Ketua KPK Bibit Samad RiyantoSaat dihubungi wartawan  kemarin, Oentarto mengaku bersyukur dengan tertangkapnya buron Hengky Samuel Daud tersebut"Kalau begini bukti keterlibatan (Hari Sabarno) makin kuat," ucapnya.
   
Dia menerangkan bahwa Hari dan Hengky cukup memiliki kedekatanSaat berkunjung ke daerah, Hengky selalu diajak"Dia juga selalu dibawa kemana-mana," ungkapnya.  Oentarto tak mau menyebutkan siapa lagi yang harus bertanggung jawab dalam kasus itu"Ya itu saja," jelasnya.
   
KPK meringkus Hengky  Jumat malam lalu di sebuah rumah  Boulevard Pondok IndahDi rumah itu, Hengky tinggal bersama keponakan dan para cucunyaUrusan meringkus Hengky bukan pekerjaan mudahKomisi pernah mengantongi informasi bahwa keberadaan Hengky terlacak di HongkongLembaga superbody itu pun menggandeng KPK Hongkong untuk menangkapnyaSayang, langkah itu tak membuahkan hasilBukan hanya ituUntuk mengintensifkan perburuan saat masih dipimpin Antasari Azhar, lembaga itu juga pernah minta bantuan Interpol, Mabes Polri bahkan dengan FBI untuk menangkapnya
    
Ihwal penangkapan itu, awalnya komisi  mendapatkan info keberadaan Hengky sekitar pukul 1730"Kami langsung membentuk tim yang beranggotakan polisi menuju ke rumah itu," ujar Chandra saat merilis penangkapan pria yang buron tiga tahun tersebut, Jumat tengah malam lalu
   
Awalnya, petugas ingin  masuk ke rumah Hengky tersebut baik-baikNamun, pemilik rumah tak meresponsAkibatnya beberapa polisi langsung menyergap masuk"Pintu juga kami ketok tapi tak ada jawaban," jelasnya
   
Disitu KPK menemukan seorang pria yang diduga Hengky"Kami berusaha memastikan apakah dia benar-benar buron yang kami cariAkhirnya kami yakin bahwa dia (Hengky) yang selama ini buron itu," terang Chandra
   
Akhirnya pukul 22.15, KPK menggelandang Hengky ke gedung komisiDia terlihat mengenakan sweater warna biru dan celana gelapBuronan licin tersebut terlihat tak kuasa melawan dibawah kepungan enam orang anggota Brimob yang menggelandangnyaMalam itu, Hengky harus menjalani pemeriksaan beberapa saat di lantai 8.  "Kami juga menyediakan dokter untuk memeriksa kesehatanSebab dia mengeluh sakit," jelas anggota KPK termuda itu
   
Sekitar pukul 02.30Hengky keluar dari ruang pemeriksaanKali ini tampilannya lainDia tak kuasa berjalan lagi seperti saat baru diringkusBeberapa anggota Brimob mendorong Hengky yang terduduk di atas kursi roda dengan tangan terborgolWajahnya juga terlihat kuyuBeberapa anggota polisi pun  terpkasa membopongnya untuk bisa memasuki mobil yang mengantarnya ke Rutan Polda Metro Jaya.
   
Seorang dokter yang turut memeriksa kesehatan Hengky justru menyatakan sebaliknya"Hasil pemeriksaan dia sehat walafiatTidak ada gangguan apa-apa," jelas dokter tersebutMengapa harus pakai kursi roda ? Dokter tersebut menerangkan bahwa kursi roda itu merupakan permintaan Hengky"Ya kami turuti saja pakai kursi roda biar dia senang," ucapnya(git/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oentarto Tunggu Nyanyian Daud


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler