Setelah Inggris, Kini Prancis Sepakat Tampung 24.000 Pengungsi

Rabu, 09 September 2015 – 15:06 WIB
Pengungsi yang baru tiba di Jerman diberi makanan di sebuah ruang pameran di Munich, kemarin. Foto: AFP

jpnn.com - BERLIN - Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan, Paris bersedia menampung sebanyak 24.000 pengungsi dalam periode dua tahun kedepan. Sementara Jerman berjanji mengambil lebih banyak yakni sekitar 31,000 orang pada waktu yang sama.

Jumlah tersebut diungkapkan pemimpin Prancis itu, kemarin. Setelah persetujuan Prancis terhadap usulan Eropa untuk menampung sekitar 120.000 orang lagi pengungsi di wilayah Eropa.

BACA JUGA: Pemimpin Umat Katolik Longgarkan Pembatalan Pernikahan

Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker diharapkan mengumumkan proposal baru itu besok.

Pejabat Uni Eropa (EU) mengatakan, Juncker akan menyarankan menambahkan 120.000 pengungsi untuk dipindahkan, dari 40.000 pengungsi yang diusulkan komisi tersebut sebelum ini.

BACA JUGA: Berberapa Kali Bercinta, Ternyata Mahasiswi Cantik Itu Tertipu Mr P Palsu

Namun, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban mengatakan pada satu pertemuan duta asing kemarin bahwa rencana itu tidak seharusnya dibahas ketika perbatasan Uni Eropa masih tidak aman.

"Masalah kita adalah waktu. Selagi kita tidak dapat mempertahankan perbatasan Eropa, adalah tidak tepat untuk membicarakan tentang berapa banyak orang pengungsi yang kita akan ambil."

BACA JUGA: Wahai Negara-Negara Arab, Kalian kok Diam Saja!

"Apakah menyelesaikan jika kita membagi 100.000 orang, sementara pada saat yang sama sebanyak jutaan lagi yang datang?," tanya Orban sebagaimana dilaporkan portal al-Jazeera.

Orban sebaliknya ingin Uni Eropa menyediakan dana ke Turki untuk memastikan pengungsi terus berada di negara itu, sambil mengklaim pengungsi datang ke wilayah tersebut hanya untuk menangguk keuntungan.

"Jika mereka ingin melanjutkan perjalanan dari Hongaria, ini bukanlah karena mereka berada dalam bahaya, sebaliknya mereka ingin melakukan sesuatu yang lain," katanya, sambil menambahkan kata, pengungsi itu menginginkan` merampas kehidupan rakyat Jerman.

Tanpa diperiksa, kata Orban, masuknya pengungsi akan mengakibatkan negara-negara Eropa menanggung beban keuangan, sekaligus membahayakan status benua itu sebagai negara kebajikan Kristen.

Rencana Eropa itu didukung oleh negara-negara lain termasuk Jerman. Austria dan Swedia, sementara negara bekas Blok Timur seperti Hongaria enggan menerima kebanjiran pengungsi yang kebanyakan mereka penduduk Islam.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pindah Agama Menjadi Kristen demi Suaka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler