Setelah Menyapu di Belakang Masjid, Santriwati Dicabuli Guru Mengaji di Kamar Mandi

Rabu, 11 Agustus 2021 – 10:53 WIB
Korban dugaan pencabulan guru mengaji dan saksi-saksi saat mengadu kepada pengacara sebelum melapor ke Polres Nganjuk. Foto: Karen Wibi - Radar Kediri

jpnn.com, NGANJUK - "Sudah dua tahun saya dicabuli," kata salah seorang siswi SMP di Nganjuk.

Dia bersama seorang temannya, juga siswi SMP, mengaku menjadi korban pencabulan guru mengaji mereka berinisial AM ke Polres Nganjuk, 4 Agustus lalu.

BACA JUGA: Perjuangan Santriwati Berparas Manis Lepas dari Covid-19

Kedua korban melapor didampingi penasihat hukum Bambang Sukoco dan Rahardji Santoso.

Sebelum kedua siswi SMP itu, korban dugaan pencabulan guru mengaji AM juga sudah ada yang melapor.

BACA JUGA: Pengakuan Oknum Guru Ngaji Pencabul Santriwati, Dasar Bejat, Begini Modusnya

"Kami bawa barang bukti pakaian dalam korban,” ujar Bambang seperti dilansir Radar Kediri, Selasa (10/8).

Menurut keterangan kedua korban yang masih berusia 13 tahun, mereka dicabuli sejak dua tahun lalu.

BACA JUGA: Bismillah, Tim UI Berikhtiar Dampingi Santriwati pada Masa Pandemi

Modus tersangka adalah menyuruh menyapu halaman belakang masjid.

Tiba-tiba AM menarik santriwatinya. Lalu, mencabuli korban di ruangan kosong atau kamar mandi.

"Sebelumnya saya tak berani cerita ke siapa saja karena diancam,” kata salah seorang korban.

Korban lainnya mengaku tidak hanya sekali dicabuli. Dia sering mengalami pelecehan seksual sejak kelas V SD.

Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP Nikolas Bugas Yudhi Kurniawan mengatakan, masih menyelidiki kasus ini.

"Kami sudah periksa saksi-saksi dan mengamankan barang bukti,” ujarnya.

Niko mengatakan pihaknya belum menahan guru mengaji tersebut.

Saat ini, statusnya masih sebagai saksi. Karena itu, belum dilakukan penahanan.

“Kami sudah memeriksa guru mengaji itu,” ujarnya.

Kasus dugaan guru mengaji AM mencabuli santriwatinya itu terjadi pada 28 Juli lalu.

Saat itu korban menceritakan ulah guru mengaji itu ke temannya. Kemudian, teman korban menceritakan kepada orang tuanya.

Nah, dari ibu teman korban, kejadian itu akhirnya diketahui orang tua korban.

Tidak terima dengan perbuatan guru mengaji tersebut, orang tua korban menempuh jalur hukum.

Setelah ramai, teman-teman korban pun mengaku dicabuli guru mengaji tersebut. (radarkediri/jpnn)

Artikel Ini Telah Terbit di:
https://radarkediri.jawapos.com/read/2021/08/10/281413/korban-guru-ngaji-cabul-di-nganjuk-bertambah


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler