BACA JUGA: Budi Daya Perikanan Masih Diabaikan
Puing-puing rumah nampak di sana-siniBACA JUGA: RAPBD Mimika Rp. 1,4 Triliun
Pemandangan seperti nampak sekali di sekitar bangunan LB LIA, bangunan dua lantai yang kini roboh rata dengan tanah.Sebagian anak-anak memang masih bisa menyelamatkan diri
BACA JUGA: Papua Tak Lagi Angkat Honorer
Begitu pula, bangunan Ramayana yang memiliki lima lantai roboh hingga menjadi dua lantaiHotel Ambacang di Jalan Juanda mengalami kerusakan parah di bagian belakangSejumlah bangunan lain yang rusak berat, antara lain, gedung KFC, LB Gama, Bank BNI, BII, dan BNIDi Jalan SParman atau yang dikenal dengan daerah Air Tawar, tampak pula pemandangan rumah robohWarga di sepanjang jalan itu lebih memilih berkumpul di luar rumahSebab, kebanyakan khawatir terjadi gempa susulan lagi.
Selanjutnya, bangunan Pasar Inpres atau Pasar Ayah di Jalan Imam Bonjol roboh hampir rata dengan tanah’’Pariaman lebih parahBanyak mayat yang berhasil dievakuasiKalau Kota Padang, kondisinya tidak separah Pariaman,’’ tutur Andrian, salah seorang sopir di harian Padang EkspresWali Kota Padang Fauzi Bahar mengakui hal ituBerdasar data yang dihimpun petugas evakuasi di lapangan, korban meninggal mencapai 144 jiwaSebanyak 500 orang masih terperangkap di reruntuhanData itu hanya di Padang.
Pemkot Padang, lanjut dia, saat ini juga sudah meminta agar masyarakat menempati rumah mereka’’Masih banyak yang takut terjadi gempa susulanPemkot Padang sudah meminta agar masyarakat tidak khawatir,’’ ungkapnya.Fauzi menuturkan, air bersih, makanan, dan dapur umum sangat dibutuhkanDia menambahkan, di Rumah Sakit MJamin juga banyak korban jiwaJumlahnya puluhan orangDia menyebutkan bahwa bisa saja jumlah korban gempa terus bertambah.
Beberapa keluarga korban gempa yang belum ditemukan dibawah reruntuhan bangunan yang roboh di Padang, saat malam hari hingga pagi, masih menunggu korban di lokasi yang roboh tersebutSeperti yang dilakukan Herlina, hingga Jumat (2/10) pagi tadi masih setia menunggu di sekitar reruntuhan LB LIA, karena hingga saat ini anaknya yang belajar di lembbaga bahasa itu belum juga diketahui nasibnyaIa ditemani suaminya Gino, duduk murung beralaskan koran"Kami memang berharap anak saya, Gina tidak berada di bawah reruntuhan ituTetapi, lantas kemana kalau Gina anak saya tidak dibawah reruntuhan itu? Makanya kami menunggu di sini, sampai tim evakuasi menyelesaikan pertolongannya," kata Gino suami Herlina penuh harap.(new/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Darat Menuju Padang Masih Terputus
Redaktur : Tim Redaksi