Setnov Ditahan, Dukungan Golkar ke Jokowi belum Aman?

Sabtu, 18 November 2017 – 14:14 WIB
Setya Novanto. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perebutan dua poros pengurus Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono di Partai Golkar tampaknya akan terulang kembali, jika dalam waktu dekat Setya Novanto dikurung KPK.

Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Sarwi Chaniago, tidak dapat dipungkiri terjadi potensi perebutan pengaruh tokoh sentral dan elite penentu seperti ARB dan Agung Laksono untuk menjadi ketum PG menggantikan Setnov.

BACA JUGA: Setya Novanto Itu Setia Kawan, Sosok yang Menyenangkan

Dia mengatakan, seandainya yang terpilih ketum baru PG dari trah kubu ARB, maka kemungkinan dukungan terhadap pemerintah akan kembali dievaluasi mengusung Joko Widodo.

"Itu artinya, dukungan Golkar terhadap Jokowi bisa bergeser dan dipastikan belum aman," tegasnya, Sabtu (18/11).

BACA JUGA: Setya Novanto Segera Lengser dari Golkar

Namun, dia menegaskan, kalau poros Agung Laksono yang menang, PG dipastikan konsisten mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.

Karena itu, Pangi berpandangan jika Novanto ditahan KPK maka konstelasi politik bisa berubah secara ekstream.

BACA JUGA: Ditahan KPK, Papa Tak Bisa ke Mana-Mana

"Turbulensi di internal Partai Golkar tidak bisa dihindarkan," ujarnya.

Menurutnya, masih kental aroma faksi di internal PG sampai saat ini. Dia menjelaskan, menang dan terpilihnya Novanto dulu karena yang bersangkutan dianggap lebih netral dan cair.

Novanto bisa masuk ke kubu ARB dan dekat dengan pihak Agung Laksono.

"Ketua umum pengganti Setnov kemungkinan polaritasnya mirip dengan Setnov yang posisinya di tengah-tengah," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fredrich Pertanyakan Dasar Hukum KPK Menahan Orang Sakit


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler