jpnn.com, JAKARTA - Internal Partai Golkar kembali bergejolak setelah ketua umumnya, Setya Novanto menjadi tersangka kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Kini, sudah ada suara-suara di internel partai beringin hitam itu yang mendorong pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Setnov -panggilan akrab Novanto- dari kursi ketua umum.
BACA JUGA: HTI Dibubarkan, Nusron Wahid Apresiasi Keberanian Pemerintah
Namun, politikus muda Golkar Nusron Wahid menganggap gejolak itu sebagai hal lumrah. Apalagi partai jawara pemilu di era Orde Baru itu sudah sering menghadapi persoalan.
"Golkar itu sudah biasa mengarungi ombak yang besar, jadi pasti dia akan menemukan solusinya sendiri," kata Nusron ketika menghadiri acara launching dan bedah buku Ahok Di Mata Mereka di Jakarta, Rabu (19/7).
BACA JUGA: Potong Tangan Saya, Kalau Ahok Keluar Enggak Berpolitik Lagi!
Karena itu Nusron mengharapkan Golkar diberi kesempatan melakukan konsolidasi internal. dia meyakini Golkar pasti bisa mencari solusi.
"Jadi, kasih saja kesempatan Golkar konsolidasi internal dan menyelesaikan masalah ini secara baik. Apa pun keputusannya pasti akan ada jalan keluar," ucap Nusron.
BACA JUGA: Nusron Wahid Dukung Pembubaran HTI Meski Pahit dan Tak Populer
Dalam kasus e-KTP, Setnov disangka melanggar Pasal 3 atau Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dia diduga melakukan kongkalikong dengan pengusaha Andi Narogong dalam perencanaan dan pengadaan e-KTP sehingga negara dirugikan hingga Rp 2,3 triliun.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal Golkar Ajukan Praperadilan Putusan KPK jadikan Setnov Tersangka
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar