Seusai Cek Jalur Pansela, Kemenhub, Korlantas Polri, dan Kemen PUPR Susun Evaluasi

Minggu, 22 Januari 2023 – 10:14 WIB
Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri langsung melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur bisa digunakan mudik lebaran 2023. Foto: dok Kemenhub

jpnn.com, YOGYAKARTA - Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan Jawa, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri langsung melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut bisa digunakan mudik lebaran tahun 2023.

Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana seusai melakukan peninjauan ruas jalur pantai selatan dari Pangandaran Jawa Barat hingga Bantul Yogyakarta, Sabtu (21/1).

BACA JUGA: Kemenhub Dorong Pengembangan Destinasi Wisata di Jalur Pansela, Ini Tujuannya

Tim cek jalur pantai selatan Jawa yang melewati Provinsi Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta itu telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.

Cucu mengatakan secara umum, jalur tersebut bisa dilalui pada momen tertentu seperti mudik lebaran, liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru.

BACA JUGA: Kemenhub Genjot Penggunaan Angkutan Umum untuk Menekan Konsumsi BBM

"Meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama," kata Cucu.

Dengan pelaksanaan cek jalur bersama Korlantas dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, dia semakin tahu kondisi yang sesungguhnya jalur tersebut.

BACA JUGA: Persiapan Angkutan Lebaran 2023, Kemenhub Bersama Polri & KemenPUPR Cek Jalur Pansela

Dalam satu minggu ke depan, kata Cucu akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi apa yang harus dilakukan.

"Kami benahi sekaligus mengeluarkan rekomendasi pemanfaatan jalur selatan jawa," tuturnya.

Sebab, lanjut dia, perjalanan tidak hanya dilakukan pada musim lebaran saja, tetapi juga pada waktu liburan sekolah, liburan Natal, dan Tahun Baru.

"Dari hasil tinjauan lapangan itu kami bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus diambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta)," kata dia,

Dia juga akan mengevaluasi apa saja yang menjadi kebutuhan. Tidak hanya Kementerian Perhubungan, tetapi juga instansi lain seperti Kementetian PUPR, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, dan Korlantas Polri.

Misalnya seperti lampu penerangan jalan, lampu delineator dan guardrail.

Dalam satu minggu ini akan dihitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas sepanjang jalur pantai selatan jawa.

Terkait dengan dana yang dibutuhkan untuk perambuan jalur pantai Selatan Jawa yang terbentang dari provinsi Banten hingga provinsi Jawa Timur sepanjang 1000 kilometer lebih, Kemenhub akan melakukan strategi berdasarkan skala prioritas.

Pasalnya, dana tersebut dibutuhkan sangat besar.

"Tidak semua ruas jalan dipasang lampu penerangan jalan, tapi kita pilih di ruas jalan yang lebih rawan saja yang dapat kita pasang," ungkap Cucu.

Menurut dia, ada ruas jalan yang belum direkomendasikan untuk mudik, yaitu jalur Cilacap hingga Kebumen sepanjang 15 kilometer, karena medannya terlampau ekstrim.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi mengatakan khusus ruas Cilacap sampai Kebumen akan dilakukan evaluasi lebih mendalam.

Dia menjelaskan, jalan yang terlalu terjal mungkin akan dipangkas dan jalan curam akan ditinggikan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.

"Jalan yang lebarnya hanya 5 meter akan di perlebar menjadi 7 meter sebagai mana standar jalan nasional," kata Akhmad. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Maksimalkan Pemanfaatan Aset di Pelabuhan Tanjung Redeb


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler