jpnn.com, SAMARINDA - Plafon dan sejumlah bagian gedung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) sempat roboh pada Senin (25/4).
Wali Kota Samarinda Andi Harun pun meradang dan mendesak pihak kontraktor segera melakukan perbaikan terhadap bangunan senilai Rp 10 miliar itu.
BACA JUGA: Wali Kota Samarinda Andi Harun Meradang, Pakai Kata Bodoh dan Maling
Padahal, bangunan yang berada di Jalan Kesuma Bangsa, Kecamatan Samarinda Kota itu baru tiga bulan digunakan.
Hendra selaku kepala kontraktor proyek mengatakan pihaknya langsung melakukan perbaikan pada Senin itu juga.
BACA JUGA: IRT Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Wali Kota Samarinda Keluarkan Perintah tegas
"Senin malam kami langsung bersih-bersihkan puing-puing plafon yang ambruk. Hari Selasa kami mulai sudah lakukan pekerjaan fisiknya," kata Hendra saat dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (29/4).
Untuk biaya perbaikan, Hendra mengatakan sepenuhnya masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor. "Masih penanggung jawab kontraktor secara penuh untuk perbaikan," ucapnya.
BACA JUGA: Menyusul Fredi, Razak Karim Ditahan Polda Malut Terkait Korupsi
Hendra mengatakan pihaknya telah membersihkan saluran air tersumbat yang menjadi sebab terjadinya rembes.
"Selanjutnya sudah kami pasangkan CCTV di bagian atas. Untuk memudahkan kontrol dan agar tidak ada lagi saling menyalahkan. Jadi, nanti kalo ada kotoran tinggal dibersihkan saja," ujar dia.
Gedung perpustakaan tersebut baru saja rampung dikerjakan sekitar lima bulan yang lalu. Namun, plafon gedung itu tiba-tiba saja ambruk pada Senin (25/4) pagi, saat pegawai di sana sedang melayani pengunjung.
Wali Kota Samarinda yang mengetahui hal itu semakin marah saat melihat sisi-sisi bangunan gedung itu banyak yang mengalami kebocoran.
Bahkan kabel-kabel listrik terkesan dipasang kontraktor secara asal-asalan di bagian plafon Gedung Perpustakaan Daerah Kota Samarinda yang dibangun lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut.
"Saya sungguh kecewa atas kualitas dan pelaksanaan proyek ini," kata Wali Kota Samarinda melalui keterangan tertulis kepada JPNN.com, Selasa (26/4).
Andi Harun geram lantaran gedung perpustakaan itu roboh hanya dalam 5 bulan setelah rampung dibangun pada Desember 2021. Dalam tinjauan itu, Andi Harun menemukan plafon paling parah ambruk di bagian lantai tiga gedung perpustakaan.
Tak hanya itu, beberapa sisi bangunan juga mengalami kebocoran akibat saluran pipa di bagian plafon tersumbat. Ruang khusus anak juga mengalami kebocoran.
"Ini parah betul dari sisi ke sisi gedung bocor. Kasar sekali pengerjannya, kabel-kabel lampu tidak dikerjakan dengan bagus. Menggantung begini, entah apakah ini perencanaannya yang bodoh, atau pelaksanaannya yang maling," ketusnya.
Dia menegaskan temuannya itu seakan telah menampar muka Pemerintah Kota Samarinda. Padahal, anggaran proyek tersebut diperjuangkan melalui DAK dari Pemerintah Pusat.
"Ambrol tak sampai setengah tahun, meskipun mereka (kontraktor) masih ada ruang perbaikan," ungkapnya kecewa. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Ancam Memperkarakan Kontraktor Setelah Menemukan Kejanggalan di Bangunan Sekolah IniÂ
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Arditya Abdul Aziz