BACA JUGA: Sofyan Djalil: BUMN Harus Concern Global Warming
Hal ini dikemukakan oleh Direktur Utama SG, Dwi Soetjipto sebelum menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Group Executive Vice President SCC Asia Tenggara, David Carew di Kantor Kementrian BUMN hari ini (20/3).
"Ini merupakan komitmen perseroan dalam mengatasi pemanasan global yang sedang melanda dunia," kata Dwi.
Ditambahkannya, selain untuk memenuhi persyaratan Mekanisme Pembangunan Bersih atau Clean Development Mechanism (CDM) sesuai Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC)
"Bahan bakar alternatif di negeri ini masih kurang optimal, padahal di luar negeri sudah marak dilakukan karena lebih efisien dan ramah lingkungan," ujarnya.
Perjanjian kerjasama antara Semen Gresik (SG) dan Sindicatum Carbon Capital (SCC) ditandatangani di hadapan Meneg BUMN, Sofyan A
BACA JUGA: Bangun BTS, Telkom Gandeng Bayan
DjalilBACA JUGA: BKPM Tak Tahu EMAAR Batalkan Investasi di Lombok
Tahap awal pengurangan karbon sebesar 60.000 metrik ton akan ditingkatkan menjadi 400.000 metrik ton pada tahun 2012 saat proyek tersebut telah dijalankan penuh.“Penurunan biaya operasional yang dimungkinkan oleh pengurangan pembelian batubara akan meningkatkan daya saing kami di pasar dalam negeri dan pasar internasionalIni merupakan perkembangan yang penting karena kami terus berupaya untuk mencari strategi pertumbuhan yang agresif untuk menghadapi penurunan ekonomi yang terjadi di seluruh dunia.” tambahnya.
Yang akan menjadi fokus awal dari proyek ini adalah pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil, terutama batubara, yang dikonsumsi pada proses pembakaran klinker di pabrik produksi Semen Gresik, Tuban, Jawa TimurSemen Gresik akan mulai menggunakan biomasa dari daerah setempat dan kelebihan bahan-bahan pakan ternak lainnya seperti sekam padi, jerami, kulit kacang dan limbah industri untuk mengganti sebagian penggunaan batubara yang saat ini dikonsumsi di pabrik.
“Kami akan bekerjasama dengan para petani dan koperasi-koperasi petani yang ada di sekitar pabrik Tuban untuk menciptakan rantai pasok biomasa terpadu”, katanya.
Sementara itu, Meneg BUMN Sofyan Djalil menyatakan bila pemerintah sangat concern mengatasi isu global warmingSalah satunya melalui pemanfaatan kredit karbon dalam mengatasi emisi pencemar udaraMenurutnya, dengan sebagian besar wilayah nusantara merupakan daerah kepulauan, dampak pemanasan global di masa yang akan datang akan sangat terasa bila tidak segara diantisipasi oleh semua pihak" Sebagai negara pulau, adanya global warming ini perlu disikapi bersama agar memperhatikan aspek lingkunganSebab bila dibiarkan akan banyak pulau-pulau kita tenggelam akibat naiknya air laut," tukasnya(esy/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utang Valas Swasta Hampir Separo Cadangan Devisa
Redaktur : Tim Redaksi