Shenzen Punya Rumah Soekarno untuk Kenang Keakraban Indonesia-Tiongkok

Selasa, 13 Oktober 2015 – 18:09 WIB
Bung Karno (kanan) saat bertemu Pemimpin Tertinggi Tiongkok, Mao Zedong pada tahun 1956. Hak cipta: Bettmann/Corbis

jpnn.com - JAKARTA - Nama besar Poklamator RI, Bung Karno ternyata masih membekas di benak rakyat Tiongkok. Nama Presiden RI pertama itu bahkan diabadikan untuk sebutan sebuah gedung mentereng di Kota Shenzen, Tiongkok.

Kini, ada gedung dengan 24 lantai di Qin Hai, Shenzen yang menjadi tempat Pusat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok. Namanya adalah Rumah Soekarno, yang diresmikan pada Senin (12/10).

BACA JUGA: Fahri Hamzah Desak Kerja Tim Pengawas Haji Diperpanjang

Untuk meresmikannya, pemrakarsa Rumah Soekarno mengundang Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri. Sebagaimana siaran pers DPP PDI Perjuangan, pendirian Rumah Soekarno ini diprakarsai oleh beberapa kalangan politikus,  mantan diplomat maupun maupun pihak swasta dari Tiongkok dan Indonesia yang mencintai keakraban kedua negara.

Peresmian Rumah Soekarno dilakukan Senin (12/10). Nantinya, Rumah Soekarno akan  dimanfaatkan untuk pusat aktivitas budaya, bisnis, pariwisata, sekaligus menjadi salah satu pilar hubungan antara warga negara Indonesia  dan Tiongkok dalam rangka meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin.

BACA JUGA: Pembatasan Umur KPK Tidak Relevan Dengan Ini

Megawati saat menyampaikan kata sambutan pada peresmian Rumah Soekarno langsung menumpahkan kebahagiannya. Sebab, Bung Karno ternyata masih memiliki tempat penting di benak rakyat Tiongkok.  

"Pembangunan Rumah Soekarno ini memiliki makna yang lebih mendalam serta melambangkan betapa eratnya hubungan bilateral kedua bangsa dan negara Indonesia-Tiongkok," kata Megawati.

BACA JUGA: KPK Berencana Periksa Plt Gubernur Sumut Terkait Kasus Ini

Putri Bung Karno itu sempat menahan kata-katanya karena haru. Ia sesaat terdiam sembari berlinang air mata sebelum menceritakan kisah ayahnya membujuk pemimpin Tiongkok, Mao Zedong untuk mengakhiri isolasi diri dengan hadir pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955.

Megawati menjelaskan, hubungan Indonesia dengan Tiongkok sudah berlangsung selama berabad-abad. Menurutnya, ekspedisi Laksamana Cheng Ho pada abad XV yang menjelajah sejumlah pulau di Indonesia.

Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri. Foto: dokumen JPNN.Com

Ia menambahkan, eratnya hubungan Indonesia dengan Tiongkok juga telah terbukti berhasil melewati berbagai tantangan dan pasang surut. “Hingga kini menjadi mitra strategis komprehensif dan saya berharap hubungan ini akan semakin erat, luas dan mendalam di waktu-waktu mendatang," tuturnya.

Untuk peresmian Rumah Soekarno, Megawati menandatangani sebuah prasasti setinggi 1,8 meter dengan lebar 1,4 meter. Ada tulisan untuk merepresentasikan hubungan erat antara Indonesia dan Tiongkok.

"Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, di sini dibangun Rumah Soekarno (Pusat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok) sebagai saksi mata tentang kekalnya hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Tiongkok. Semoga Rumah Soekarno ini mejadi salah satu tonggak bagi harapan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah untuk kedua bangsa yang bersaudara. Tertanda Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia.”

Hadir pada peresmian itu antara lain Direktur China Institute Inovation Strategic (CIIDS) Zhang Bijian,   Direktur Pengembangan Free Trade Zone Du Peng, Dubes Indonesia untuk RRT Sugeng Raharjo, dan Konsulat Jenderal Ratu Sylvi Gayatri.

Sedangkan Megawati didampingi sejumlah petinggi PDI Perjuangan. Antara lain Andreas Pareira dan Rokhmin Damhuri, serta kerabat dekat ketua umum PDI Perjuangan itu. Ada pula mantan Dubes RI  untuk Tiongkok Imron Cotan.

Sedangkan Zhang Bijian mengaku bangga bisa menyaksikan keakraban Indonesia dengan Tiongkok. Zhang mengaku pernah menyaksikan langsung kedatangan Bung Karno ke Tiongkok pada 1956.

Kala itu Zhang merupakan kader muda Partai Komunis Tiongkok. Menurutnya, Bung Karno benar-benar merupakan sosok yang yang dihormati dan dicintai Rakyat.

Sedangkan Huang Bo, Presiden Indochin International selaku perusahaan yang membangun Rumah Soekarno juga menyampaikan rasa bangganya karena dipercaya membangun sebuah bangunan penting. "Kami merasa terhormat untuk membangun Rumah Soekarno, mengingat hubungan kedua negara yang semakin baik dari waktu ke waktu," katanya.(ara/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaghfirullah... Rombongan Istana Salahkan Musim Kemarau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler