jpnn.com - SURABAYA – AS, salah satu dari delapan tersangka pelaku pencabulan Bunga (nama samara) di daerah Kalibokor Kencana, Surabaya, disebut-sebut sebagai biang kerok.
Sebab, di lingkungan tempat tinggalnya, dia sudah dikenal sebagai 'Bocah Nakal'. Dia kerap terlihat mabuk-mabukan walau usianya baru menginjak 14 tahun.
BACA JUGA: Korban Pencabulan di Surabaya, Pendiam di Sekolah, Centil di Kampung
Jawa Pos menyelusuri lingkungan tempat tinggalnya kemarin (13/5). AS tinggal di gang yang sangat sempit di daerah Kalibokor Kencana Surabaya. Rumahnya, cukup sederhana. Berlantai 2 dengan tembok-tembok yang belum selesai disemen.
AS merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di keluarganya. Dia punya kakak perempuan yang sudah diusir dari rumah oleh orang tuanya. Dirumahnya yang sederhana dan 'minim' perabotan itu, AS tinggal bersama ayah, ibu, dan satu adiknya.
BACA JUGA: Ritual Pati Nyawa Adat Dayak, Sesaji-sesaji Itu...
Ekonomi AS terbilang sangat susah. Ayahnya, hanya berprofesi sebagai pendorong bak sampah di Pasar Turi Surabaya. Ibunya, bekerja serabutan sehari-hari. Dengan gaji yang pas-pasan itu, kedua orang tuanya harus menghidup AS dan adiknya, baik untuk sekolah dan makan sehari-hari.
Tidak salah, hidup di dalam keluarga yang miskin membuat AS mencari pelampiasan hidup. Naasnya, dia cenderung melampiaskannya kedalam hal-hal yang negatif. Lingkungan tempat tinggalnya yang cenderung buruk, dimana kerap terlihat anak-anak muda yang mabuk-mabukan membuat AS terjerumus di dalamnya. Parahnya, dia juga menjadi 'aktor' dibalik pencabulan yang dilakukan terhadap Bunga.
BACA JUGA: Anggap Mayat sebagai Teman, Pernah Dengar Suara Lonceng...Horor
Salah satu tetangga mengatakan tidak kaget jika AS terlibat tindak kriminal. Kelakuannya yang kerap mabuk-mabukan membuat warga resah. Mereka sudah sering memberi nasihat kepada AS atas perbuatannya tersebut. ''Tapi dasare arek nakal, tidak bisa dibilangi,'' ujar salah satu tetangganya.
Selain AS, tersangka lain juga memiliki 'kenakalan' yang tidak wajar untuk seusianya. Yang paling muda, MI misalnya, juga dikenal nakal walau usianya masih 9 tahun.
Menurut pengakuan teman sebayanya, MI adalah anak nakal. Tidak kerap kali berkata kotor saat bermain.
MI juga dikenal sebagai penggila Play Station (PS) dan internet. Tak jarang, beberapa kali dia terlihat berada di rental-rental PS dan internet. ''Sering main PS, kadang pergi ke warnet sendirian,'' ucap anak tersebut.
Hal berbeda justru terjadi pada tersangka HM. Dikenal warga sering ikut kegiatan keagaamaan, seperti mengaji dan kasidahan. HM juga disebut-sebut memiliki sifat yang baik. Dia justru banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan positif dibandingkan bermain dengan teman sebayanya.
Tertangkapnya HM sebagai salah satu tersangka pencabulan cukup mengagetkan warga di sekitar tempat tinggalnya. Salah satu tetangga di dekat rumahnya menuturkan, walau tinggal berhadap-hadapan dengan tersangka AS.
BACA: Korban Pencabulan di Surabaya, Pendiam di Sekolah, Centil di Kampung
Namun, HM jarang terlihat bermain bersama dengan tersangka utama tersebut. ''Paling bal-balan mas, itu juga banyak anak-anak lainnya termasuk si cewek (Bunga, RED),'' katanya. (rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salut, ini Cara Kreatif Pak Kasatlantas Lahirkan Generasi Ancita
Redaktur : Tim Redaksi