BACA JUGA: Testimoni Bikin KPK Gerah
Hanya tiga hari berselang setelah Mbah Surip dimakamkan di komplek Bengkel Theater."Kami tidak menyangka dia meninggalkan kita hari iniBACA JUGA: Antasari Bermasalah, DPR Disalahkan
Sejak 30 Juni lalu, seniman bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra itu dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung koronerPertama, dia rawat jalan di RS Cinere, Depok
BACA JUGA: Polri Tunggu Hasil Pencocokan DNA dan Contoh Rambut
Kemudian pada 9 Juli, keluarga memutuskan memindahkan ke RS Harapan Kita yang memang khusus menangani penyakit jantungBaru sekitar dua minggu lalu dipindah lagi ke RS Mitra Keluarga. Sampai sekarang, pihak keluarga masih belum memastikan waktu pemakaman Rendra"Rencana terakhir, besok pagi (hari ini, Red), tapi masih dibicarakan," kata SudibyoYang jelas, dia akan dimakamkan di kompleks pemakaman Bengkel Teater di Citayam, Cipayung. Di kompleks itu pula, Mbah Surip yang meninggal Selasa lalu (4/8)Sampai berita ini ditulis, jenazah Rendra masih berada di rumah salah satu putrinya, Clara Sinta, di Perumahan Pesona, DepokRendra meninggalkan sebelas anak dari tiga isteri: Sunarti Suwandi, RA Sitoresmi Prabuningrat dan Ken ZuraidaDua di antaranya sudah diceraikan Rendra (Sunarti dan Sitoresmi)Rendra melalui Bengkel Teater yang didirikan sejak 1967, sangat terkenal dalam memberikan suasana baru dalam kehidupan teater di tanah airHingga kini, Bengkel Teater masih eksis berdiri dan menjadi pusat bagi kegiatan berkeseniannya
Rendra yang dijuluki si Burung Merak itu juga dikenal akrab dengan tokoh-tokoh nasionalJiwanya yang antikemapanan, salah satunya tercermin ketika dia hadir dalam deklarasi pencalonan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo sebagai capres-cawapres di Bantar Gebang, Bekasi, pada 24 Mei laluSaat itu, Rendra tampak sehat, dan suaranya yang lantang nyaris tidak berubah ketika dia membacakan syair karya Chairil Anwar berjudul Karawang Bekasi
Sejumlah kumpulan sajak karya Rendra juga sudah diterbitkan, dan sangat mewarnai jagad kesusasteraan IndonesiaDi antaranya: Balada Orang-Orang Tercinta, Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta, Blues untuk Bonnie, Nyanyian Angsa, Sajak Seonggok Jagung, naskah drama yang sangat terkenal: Perjuangan Suku Naga
Rendra juga dikenal konsisten dalam menyuarakan jeritan kaum tertindas lewat puisi-puisi pamflet maupun naskah teaternyaDi era orde baru, puisi-puisi Rendra kerap dicekal oleh penguasaKarya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeriBanyak karya-karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, di antaranya Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan India
Karya-karya Rendra yang mengenyam beasiswa di American Academy of Dramatical Art itu menarik perhatian Prof Harry Aveling, seorang pakar sastra dari AustraliaDia lantas menerjemahkan beberapa bagian puisi Rendra dalam tulisannya yang berjudul: A Thematic History of Indonesian Poetry; 1920 to 1974.(dyn/gen/kit/kum/dari berbagai sumber)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antasari Selipkan USD 10 Ribu ke Saku Jasin
Redaktur : Tim Redaksi