Si Cantik Ini Biasa Salto, Lincah Menari Bujangganong

Kamis, 25 Oktober 2018 – 00:12 WIB
Yustina Adelawati berpose jelang latihan bersama grup Sardula Nareshwari. Foto: Bagas Bimantara/Radar Ponorogo/JPNN.com

jpnn.com - Yustina Adelawati percaya diri melakukan aktivitas yang biasa diperankan laki-laki. Aksi lincahnya membawakan tari bujangganong sukses memukau berbagai panggung di dalam dan luar kota.

NUR WACHID, Ponorogo

BACA JUGA: Ainul, Emak-emak Produksi Kecap Nomor Dua

BUNYI gamelan mengalun sendu di pelataran rumah joglo di Desa/Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jatim. Tangan puluhan emak-emak gemulai mengikuti irama gamelan. Sebagian ada yang berperan sebagai penari jathil yang biasanya memang dibawakan perempuan.

Lainnya berperan sebagai penari yang biasanya diperankan laki-laki. Mulai warok, pembarong, klanasewandana, hingga bujangganong.

BACA JUGA: Sapwadi si Pemuda Kreatif, Mulai Banjir Orderan

Beberapa aksi kocak bujangganong disambut gelak tawa warga setempat yang menyaksikan latihan grup reyog Sardulo Nareshwari itu. Tak dinyana, begitu topeng dibuka, ada sosok perempuan di baliknya. ‘’Saya dulu suka nyanyi dan kerap diundang resepsi pernikahan dan khitanan,’’ kata Yustina.

Awalnya Yustina sempat malu dan tidak percaya diri saat membawakan tari bujangganong. Tapi, hanya dia yang dapat melakukan berbagai atraksi. Tepatnya saat kali pertama group reyog yang berisikan perempuan itu dirintis 2015 lalu.

BACA JUGA: Wanda, Si Cantik yang Kreatif Banget

Waktu itu dia telah vakum dari dunia reyog sejak anak keduanya lahir. Atas restu suaminya, dia mencoba kembali berlatih reyog di grup bersama ibu-ibu.

Dia mengira awalnya dapat menarikan jathil yang sudah dia kuasai. ‘’Ternyata malah dapat peran bujangganong, karena hanya saya yang memiliki basic tari,’’ lanjutnya.

Butuh waktu dan perjuangan panjang untuk menguasai berbagai teknik tari bujangganong. Apalagi sebelumnya dia terbiasa berperan sebagai pemain jathil. Sehingga dia harus mengubah setiap gerakan yang menjadi pakem tarian jathil.

Termasuk harus berlatih atraksi salto dan kayang perform. Ingin cepat menguasai gerakan bujangganong, hampir tiap hari Yustina berlatih.

Termasuk saat berada di rumah sewaktu malam. ‘’Berlatih sendiri di rumah, lihat YouTube dan sering tanya kepada yang sudah ahli,’’ tutur istri Budi Winarno itu.

Kegetolannya berlatih tarian bujangganong berbuah manis. Selang 2,6 bulan Yustina mampu menguasai tarian tersebut. Sempat canggung saat kali pertama diundang tampil dalam acara di desa sebelah tempat tinggalnya. Bahkan, dia sempat terjatuh setelah melakukan atraksi. Itu dijadikan pengalaman.

Hingga kini Yustina kerap diundang ke berbagai acara. Mulai bersih desa, khitanan, pernikahan, hingga berbagai kegiatan di instansi daerah. Bahkan, dia bersama grupnya kerap diundang tampil di Malang hingga Surabaya. ‘’Ini juga saya ajarkan kepada anak,’’ ucapnya. *** (c1/fin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saparan, Ada Sesaji untuk Menghilangkan Keruwetan Hidup


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler