jpnn.com - JAKARTA – Sejumlah sekolah sudah mulai membuka pendaftaran siswa baru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berpatokan bahwa usia paling belia untuk masuk TK adalah empat tahun.
Namun regulasi usia ini tidak diterapkan kaku, yang penting cara mengajar guru sesuai perkembangan usia anak.
BACA JUGA: Jumlah Insinyur Sedikit, 55 Persen Bekerja di Luar Bidangnya
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) Kemendikbud Wartanto menjelaskan, secara formal usia anak masuk TK kecil (A) adalah 4-5 tahun. Sedangkan untuk anak usia TK besar (B) adalah 5-6 tahun. “Aturannya memang seperti ini, tetapi tidak kaku,” katanya.
Artinya Kemendikbud tidak membatasi ketika ada anak yang usianya lebih kecil atau lebih besar, tetapi sudah masuk TK. Sebab menurutnya anak usia 0-6 tahun itu berhak mendapatkan pembelajaran yang tepat. Sebab usia tersebut adalah masa emas perkembangan manusia.
BACA JUGA: Sengit! 20 Organisasi Kepemudaan Rebutan Soegondo Djojopoespito Award
Bagi dia isu yang terpenting adalah metode mengajar guru di TK. Dia mengatakan meskipun anak usia masuk TK sesuai aturan, tetapi proses belajarnya salah, itu tidak baik. Jadi dia berharap orangtua menggali informasi sistem belajar di TK yang dituju.
“Yang jadi persoalan selama ini bukan usianya. Tetapi kecenderungan ada TK yang mengajarkan baca tulis. Itu tidak boleh,” kata dia.
BACA JUGA: Inilah Pesan Menteri Yuddy untuk Praja IPDN
Bahkan Wartanto mengatakan anak-anak usia TK itu belum kuat dan benar memenag pensil. Sehingga belum bisa diajak untuk belajar membaca dan menulis. Dia juga meminta para orangtua yang anaknya TK, tidak memaksanakan supaya anaknya bisa baca dan tulis.
“Kalau ada SD menerapkan ujian calisut saat pendaftaran, itulah kenakalan pendidikan kita,” jelasnya.
Wartanto menuturkan Kemendikbud tidak bisa mengawasi satu persatu proses pembeajaran di TK maupun seleksi masuk di SD. Untuk itu dia berharap dinas pendidikan kabupaten dan kota ikut mengawasinya.
Aktivis anak Seto Mulyadi menuturkan TK adalah wahana anak untuk bermain. Dia menjelaskan salah satu indikasi TK yang baik adalah, TK yang menjadikan anak-anak nyaman bermain.
“Jangan sampai anak ogah masuk TK karena trauma pembelajarannya,” jelas dia.
Pria yang akrab disapa Kak Seto itu menjelaskan, usia memang menjadi faktor penting anak-anak untuk menerap ilmu. Namun bagi dia ketika TK benar-benar berfungsi sebagai taman, bukan sekolah, maka anak kecil pun akan bahagia berada di TK. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oyeee.. Siswa Sekolah Alam Depok Ekspedisi ke Ujung Kulon
Redaktur : Tim Redaksi