jpnn.com - SURABAYA – Tiga Kapal Perang Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yakni KRI Lambung Mangkurat (LAM)-374, KRI Singa-651 (SNA), KRI Badik (BDK)-623 bertolak menuju daerah latihan dari Dermaga Semampir Ujung Koarmatim, Surabaya, Selasa (22/3). Ketiga KRI ini tergabung dalam Latihan pengamanan perbatasan perairan Indonesia-Australia.
Latihan ini mengambil tema Satuan Tugas (Satgas) Operasi (Ops) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Koarmatim melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Wilayah Laut Indonesia-Australia guna mewujudkan keamanan di wilayah Laut Indonesia yang berbatasan dengan wilayah Laut Australia. Latihan ini dimaksudkan untuk mencegah dan menindak pelaku tindakan ilegal dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
BACA JUGA: Nah, Sudah Ada Satu Tersangka Kasus Demo Sopir Taksi Vs Tranportasi Online
Menurut Kepala Dinas Penerangan Koarmatim, Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, latihan ini dengan skenario sedang menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang cepat dan sulit diduga.
Karena itu, TNI Angkatan Laut harus mewaspadai menghadapi beberapa permasalahan yang mungkin timbul di wilayah perbatasan negara. Diantaranya klaim wilayah sepihak, separatisme, konflik horizontal, terorisme dan pencurian sumber daya alam.
BACA JUGA: Kapolri Pastikan Tak Ada kompromi untuk Pelaku Demo Anarkistis
TNI Angkatan Laut harus selalu siap menghadapi segala ancaman-ancaman yang ada dengan cara meningkatkan profesionalisme prajurit. Dalam rangka mempertahankan kemampuan alutsista dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut, perlu upaya pembinaan terus-menerus dan berlanjut dalam bentuk latihan yang sesuai dengan perkembangan realita situasi di lapangan.
Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Kolonel Laut (P) Albertus Agung Priyo S, yang onboard dalam pelayaran tersebut mengatakan bahwa urgensi latihan kali ini bertujuan untuk mempertahankan, meningkatkan kesiapsiagaan personel dan alutsista Koarmatim. Selain itu, untuk mengukur kemampuan kesatuan dalam mendukung kesiapan tempur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).(fri/jpnn)
BACA JUGA: Anak Buah Ganjar Takut Diringkus KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut: Dulu Tak Terbayangkan Ada Go-Jek
Redaktur : Tim Redaksi