JAKARTA--Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) siap memperjuangkan hak-hak Robengah, TKI yang diduga menjadi korban kasus perkosaan oleh Datuk Rais Yatim, Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia pada 2007.
Kepala BNP2TKI, M Jumhur Hidayat telah menugaskan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah, AB Rochman untuk menemui keluarga Robengah, yang kabarnya tinggal di Desa Madukara, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah"Kita akan tangani kasus ini jika benar dengan mengedepankan pemulihaan hak-hak korban," terang Jumhur kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/1).
Jumhur menjelaskan, kasus dugaan perkosaan ini terjadi pada 2007 lalu, saat Datuk Rais Yatim menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Malaysia
BACA JUGA: Pelantikan Wako Tomohon, 500 Undangan Disebar
Dikatakan, hingga kini belum ada laporan ke pihak Kepolisian baik di Malaysia atau di IndonesiaBACA JUGA: Jaksa Agung Perintahkan Cirus Datangi Bareskrim
Karena itu, jika korban merasa dirugikan, BNP2TKI siap memfasilitasi menyelesaikan kasus ini sesuai hukum yang berlaku," katanya.BNP2TKI, jelas Jumhur, akan melakukan koordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur dan pihak-pihak terkait, untuk menyelesaikan kasus yang membelit Robengah, mantan TKI yang pernah bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di rumah Datuk Rais Yatim di Malaysia.
Datuk Rais Yatim sendiri sebagaimana dikutip kantor berita Malaysia, Bernama (5/1), membantah telah melakukan perkosaan kepada Robengah
Kabar yang beredar di blog-blog internet Malaysia juga menyebut, dugaan itu muncul dalam kawat diplomatik yang dirilis situs pembocor WikiLeaks
BACA JUGA: Kuasa Hukum Dirwan Persilakan KPK Memeriksa
Dua blog yang membahasnya adalah bigdogdotcom.wordpress.com dan rockybru.com.myDalam kedua blog tersebut dituliskan, Rais Yatim diduga memperkosa TKI dan kasusnya ditutupDan diyakini perempuan TKI itu juga telah kembali ke Indonesia(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Wajib Bentuk Dinas atau Badan Perumahan
Redaktur : Tim Redaksi