jpnn.com - TANGSEL - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan lagi-lagi mengungkapkan keinginannya untuk dipanggil oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menurut Luhut, pemeriksaan itu penting untuk membersihkan namanya dalam kisruh negosiasi perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia.
BACA JUGA: Siapa Beruntung? 2016 Dibangun Rumah untuk Masyarakat Miskin 700 Ribu Unit
"Saya minta dipanggil. Kalau saya bisa meyakinkan mereka (MKD) agar saya dipanggil besok (Kamis) ya saya ingin saya dipanggil besok," ujar Luhut di Kota Tangerang Selatan, Rabu (9/12).
Purnawirawan jenderal itu menyatakan, akan menggelar jumpa pers sendiri bila MKD tak merasa memerlukan keterangannya.
BACA JUGA: Heboh Papa Minta Saham, Pengamanan Bansos Sumut Jangan Dilupakan
Luhut mengatakan, isu keterlibatannya dalam negosiasi perpanjangan kontrak Freeport telah membuat resah keluarganya.
"Lusa (Jumat) saya membuat konferensi pers jika saya tak dipanggil. Saya ingin masalah ini clear dan anak istri saya tak terbebani," tegas Luhut.
BACA JUGA: Berilah Kesempatan OC Kaligis Tak Menemui Ajal di Penjara
Sebagaimana diketahui, Luhut disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman perbincangan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin.
Rekaman dan transkrip rekaman dijadikan barang bukti oleh Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Setya kepada MKD. Setya diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam perbincangan itu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK : Kalau Polisi dan Kejaksaan Tidak Menangani Justru Salah
Redaktur : Tim Redaksi