jpnn.com, JAKARTA - Polri bakal menggelar rekonstruksi tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 132 orang pada Sabtu (1/10).
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan rekonstruksi bakal digelar pada Kamis (20/10).
BACA JUGA: Polri Bakal Gali Kubur 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Rabu Pekan Depan
"Tim akan melaksanakan rekonstruksi Kamis depan," kata Dedi di Bandara Soetta, Sabtu (15/10).
Jenderal bintang dua itu mengatakan rekonstruksi tersebut bertujuan untuk mengungkap jumlah tembakan, arah, dan jenis peluru yang ditembakkan.
BACA JUGA: Ketum PSSI Hindari Wartawan, Wasekjen Juga Bungkam, Ada Apa?
"Karena akan melihat tentang berapa tembakan yang dilakukan, kemudian arah tembakan, perintah tembakan, dan jenis peluru," ujar Dedi.
Menurut Dedi, hal itu juga dilakukan guna pembuktian secara ilmiah ihwal tragedi Kanjuruhan tersebut.
BACA JUGA: 3 DPO Kasus Judi Online Ditangkap di Kamboja, Irjen Dedi: Ini Komitmen Kapolri
Di sisi lain, lanjut dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen agar kasus itu segera dituntaskan.
"Komitmen Bapak Kapolri kasus ini segera dituntaskan," tutur Dedi Prasetyo.
Polri telah menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.
Di antaranya, Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Pertandingan Abdul Haris, dan Suko Sutrisno selaku Security Officer Arema.
Lalu, tiga tersangka lainnya merupakan anggota Polri.
Mereka ialah dari Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto. (cr3/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama