Siapa yang Menguasai Lautan, Akan Menguasai Dunia

Kamis, 10 Maret 2016 – 07:15 WIB
Peserta Ekspedisi Maritim GMT 2016 menyimak pidato Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 8 Maret 2016. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - TAREKH mencatat, Dapunta Hyang si pendiri kerajaan Sriwijaya pernah bilang, "siapa yang menguasai lautan, akan menguasai jagat." 

Entah merujuk Dapunta Hyang atau tidak, hal senada kembali dilontarkan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

BACA JUGA: Di Pantai Ini Turis Jepang Begitu Dimanjakan

"Negara akan kuat bila sektor kemaritimannya kuat," katanya saat mengantar tim Ekspedisi Maritim Gerhana Matahari Total 2016 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 8 Maret 2016.

Ekspedisi ini diikuti hampir 2 ribu peserta. Mulai dari pelajar, mahasiswa, peneliti, ilmuwan, jurnalis dan sejumlah undangan.

BACA JUGA: SIMAK! Cerita Si Ganteng Ini yang Keliling Dunia hanya Modal Ngamen

Di hadapan para peserta yang didominasi pelajar itu, dengan bahasa yang mudah dimengerti, Rizal bercerita tentang keunggulan armada laut Inggris hingga Amerika pada abad 19 dan 20.

Dia menyimpulkan bahwa negara-negara itu  diperhitungkan dunia, antara lain karena kekuatannya di bidang maritim.  

BACA JUGA: Hebat! Dengan Keterbatasan Fisik Merantau Numpang Truk, Kini...

Nah, "abad 21 ini milik Asia. Siapa yang menguasai laut, itu yang menguasai dunia," tandas Menko Rizal. 

Pada bagian ini, ada tekanan di pita suaranya. Inilah kalimat yang juga pernah dilontarkan Dapunta Hyang, raja pertama Sriwijaya sekian tahun lampau. 

Membekas

Matahari tepat di puncak kepala ketika peluit KM Kelud berbunyi dengan nyaringnya. Pertanda, kapal segera lepas sauh.

Teeeeet…teeet…! Selamat tinggal Tanjung Priok! 

Sepanjang mengarungi lautan menuju Belitung, cuaca amat bersahabat. 

Di kapal, dihelat sejumlah acara. Mulai dari bernyanyi hingga menari bersama. Juga serangkaian seminar bertajuk kebaharian, fotografi dan yang paling menarik soal ilmu astronomi yang dibawakan Prof. Dr. Suhardja D. Wiramihardja. M.sc, seorang pengguwa ilmu tata surya yang dimiliki Indonesia.

(Wawancara JPNN.com dengan Profesor Astronomi itu disajikan dalam serial berikutnya. Tentang sejarah gerhana matahari di Indonesia). 

Menjelang Subuh, 9 Maret kapal lepas jangkar di dekat Pulau Lengkuas, Belitung. 

Orang-orang mulai ke geladak, ambil posisi menanti tibanya Gerhana Matahari Total. 

Tempo itulah, JPNN.com nguping perbincangan sejumlah pelajar.

Seorang pelajar yang belakangan diketahui bernama Afif Hanidar, siswa SMA 1 Bogor cukup mendominasi di antara kawan-kawannya.

Dia bercerita berbagai hal. Antara lain mengomentari pidato Menko Rizal saat mau berangkat dari Tanjung Priok.

"Pidato Pak Menteri tadi lain. Beda dengan pidato pejabat yang pernah kita dengar," tuturnya seraya mengisah-cuplik cerita kejayaan negara-negara di dunia yang kuat di bidang maritim. 

Kepada kawan-kawanya dia bercerita pula luasnya garis pantai negeri ini. Maka, dia bersepakat dengan cerita-cerita Menko Rizal. 

Aiiiih…membekas rupanya. (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hahaha, Tertawa Mengenang Gerhana di Jaman Pak Harto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler