jpnn.com, JAKARTA - Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing menilai ada pihak-pihak yang sengaja mewacanakan dan mengembuskan isu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpolitik praktis, dan ingin ikut Pilpres 2019.
Menurut Emrus, tidak ada satu pun kalimat maupun perbuatan Gatot yang mengarah kepada politik praktis. Karena itu, Emrus mempertanyakan ada agenda kepentingan politik apa di balik isu mewacanakan Gatot menjadi capres atau cawapres 2019.
BACA JUGA: Kurang Apa Lagi Gatot Nurmantyo
“Saya menilai munculnya wacana itu sengaja dibuat oleh orang-orang tertentu. Maka menurut saya yang memunculkan itulah yang menjadi pertanyaan besar, apa agenda politiknya mewacanakan itu?” kata Emrus saat menjawab JPNN, Minggu (8/10).
Menurut dia, jangan-jangan yang mewacanakan itu ada agenda politik. Kecuali mereka benar-benar bisa menunjukkan kata-kata, kalimat panglima yang menjurus kepada pencalonan. “Ini kan sampai sekarang tidak ada,” katanya.
BACA JUGA: Gatot dan Tito Dekati Ulama, SMI Tarik Pajak
Karena itu, Emrus menegaskan kalau boleh berhipotesa jangan-jangan yang mewacanakan ini kepentingan mereka terganggu. “Lalu diwacanakanlah seperti itu, padaha panglima kita tenang-tenang saja tuh,” ujarnya.
Dia pun menegaskan, Panglima Gatot dan Presiden Joko Widodo jelas satu garis komando. Panglima patuh kepada presiden yang terpilih secara konstitusional. Lihat saja, kata dia, ketika Gatot berpidato di HUT ke-72 di TNI di Cilegon, Banten, secara nonverbal Jokowi terlihat menganggukkan kepala dan tersenyum simpati sambil memandang panglima. Saat itu Gatot menegaskan bahwa TNI menjalankan politik negara, bukan berpolitik praktis.
BACA JUGA: Fadli Zon: Mayoritas Rakyat Indonesia Ingin Presiden Baru
“Menunduk itu menyatakan setuju dan sambil memandang Gatot dengan sedikt senyum simpati. Senyum memberikan tanda persetujuan,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Ingatkan Kader Waspada Isu Negatif yang Jatuhkan PDIP
Redaktur & Reporter : Boy