Siapkan 41 Rambu Penunjuk Arah

Selasa, 05 April 2011 – 22:42 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya sepakat akan melakukan penutupan sebagian akses jalan menuju Jalan Prof Dr Satrio di kawasan Casablanca, Kuningan, Jakarta SelatanHal ini dilakukan, sehubungan dengan pemasangan tiang pancang jalan layang non tol (JLNT) Kampungmelayu-Tanahabang

BACA JUGA: Ratusan Rumah Terbakar di Ancol dan Muara Angke

Rencananya, penutupan berlaku efektif pada Selasa (12/4) pekan depan mulai pukul 06.00 WIB.

Penutupan akan dilakukan mulai dari belokan Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Prof Dr Satrio sepanjang 70 meter dan akan berlangsung selama tiga bulan
Untuk itu, sebagai gantinya, sebanyak delapan jalur alternatif pun telah disiapkan bagi kendaraan bermotor maupun angkutan umum.

Tak hanya itu, sebanyak 41 rambu petunjuk arah serta spanduk sosialisasi pun telah dipasang di tujuh lokasi bertujuan membantu para pengguna jalan melintasi jalur alternatif

BACA JUGA: Tidak Ada Polisi, Tetap Takut Melanggar

"Kami telah menetapkan, penutupan akses jalan menuju Jalan Satrio mulai diberlakukan, Selasa 12 April 2011
Rencana ini mundur dari rencana awal yang kami rencanakan pekan pertama April

BACA JUGA: Prijanto Perintahkan Walikota Atasi Tawuran

Penutupan mulai pukul 06.00 dan berlangsung selama tiga bulan ke depan," kata Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta kemarin (4/4).

Dijelaskan, pengunduran dari jadwal yang telah ditentukan semula, untuk memberikan waktu sosialisasi penyediaan delapan jalur alternatif agar lebih optimal diterima masyarakatSelain itu, juga untuk memberikan kesempatan bagi petugas dalam memasang rambu-rambu petunjuk arah yang diharapkan pemasangannya selesai sebelum tanggal 12 AprilPristono menegaskan, penutupan yang dilakukan bukan terhadap seluruh ruas Jalan Prof Dr Satrio melainkan, hanya jalan di sisi jalan utama yang ditutupSebab, di lokasi itu akan dibangun pondasi untuk tiang JLNT Kampungmelayu-Tanahabang.

Dalam pengerjaan pembangunan itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta membutuhkan ruang kerja konstruksi selebar ruas badan jalan tersebutNantinya, jika pondasi dan tiang JLNT Kampungmelayu-Tanahabang selesai dibangun, tentunya ruas jalan yang ditutup akan kembali dibuka dan difungsikan seperti semula.

Pristono mengungkapkan, untuk mendukung kelancaran lalu lintas di sekitar kawasan itu, pihaknya juga akan mengerahkan sebanyak 150 personel dari Sudin Perhubungan Jakarta Pusat dan Sudin Dishub Jakarta SelatanNantinya, para personel itu akan membantu kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas pada pagi dan sore hari.

"Jalur alternatif yang disiapkan siap untuk dilaluiBila ada jalan yang berlubang tentu segera diperbaikiJika ditemukan parkir ilegal tentu akan kami tertibkan untuk memperlancar arus lalu lintas," ujarnya.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Royke Lumowa mengungkapkan, kedelapan jalur alternatif yang disediakan merupakan jalur yang dianggap paling cocok untuk pengalihan arus lalu lintas akibat penutupan sebagai akses jalan menuju Jalan Prof Dr Satrio"Jalur ini merupakan jalur alternatif minimal, sebenarnya masih banyak jalur alternatif lainnyaTetapi delapan jalur ini yang kita anggap cocok," terang Royke.

Pihaknya, ditambahkan Royke, juga akan memberdayakan keberadaan pos-pos polisi yang terdapat di sepanjang jalur tersebut seperti, Pos Polisi Bundaran Air Mancur, Bundaran HI, Kebon Sirih, dan Sarinah"Kami juga akan menerjunkan sebanyak 50 personel untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di jalur alternatif tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo mengungkapkan, pengerjaan pondasi dimulai sejak penutupan akses jalan menuju Jalan Prof Dr Satrio diberlakukanRencananya, pondasi akan membentang sepanjang 111 meter dengan ketinggian 18 meterPekerjaan diharapkan rampung sesuai target awal yakni pada Agustus 2012(wok/ito/jpnn)

Penutupan Akses Jalan Satrio:
 
Alternatif 1:
Jl Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Traffic Light (TL) Kebon Sirih berbelok kiri - Jl Kebon Sirih - Tugu Tani - Jl Menteng Raya - Taman Suropati - Jl Imam Bonjol - Jl HR Rasuna Said.

Alternatif 2:
Jl Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jl MH Thamrin - TL Sarinah berbelok kiri - Jl Wahid Hasyim - TL Cemara belok kanan - Jl Cemara - TL Sam Ratulangi belok kanan - TL Yusuf Adiwinata belok kiri - Jl HOS Cokroaminoto - Jl HR Rasuna Said.

Alternatif 3:
Jl Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jl MH Thamrin - Bunderan HI - Jl Imam Bonjol - Taman Suropati berputar - Jl Imam Bonjol belok kiri - Jl HR Rasuna Said.

Alternatif 4:
Jl Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur -  Jl MH Thamrin - Bundaran HI - Jl Jenderal Sudirman - Jl Blora - Jl Latuhahari - Jl Cimahi - Jl Cianjur - Jl Rasuna Said - Jl Prof DR Satrio.

Alternatif 5:
Jl Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jl MH Thamrin - Bundaran HI – Jl Jenderal Sudirman - Dukuh Atas belok kiri - depan Hotel Shangrila – TL Karet  belok kiri – Fly Over Sudirman  - Jl Prof DRSatrio.

Alternatif 6:
Jl MH Thamrin – Jl Jenderal Sudirman - Semanggi (memutar) - Jl Jend Sudirman (arah utara) – Benhil – Gd Dharmala belok kiri  – memutar samping Hotel Le Meredien – Flyover Sudirman – Jl Prof DR Satrio.

Alternatif 7:
Jl Medan Merdeka Barat – Bundaran Air Mancur – Jl Budi Kemuliaan – Jl Abdul Muis – Jl KH Mas Mansyur - Flyover Sudirman - Jl DR Satrio.

Alternatif 8:
Jl MH Thamrin - Bundaran HI - Jl Jenderal Sudirman - Dukuh Atas berbelok kiri – Jl Setia Budi Tengah – Jl Galunggung memutar – Jl Halimun – Jl HR Rasuna Said.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Regulasi Kota Tua akan Direvisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler