Siapkan Pengganti Kapolri dan Jaksa Agung

JAKARTA- Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman Indonesia), Fadjroel Rachman menyebutkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menyiapkan pengganti Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.

Pergantian itu, kata Fadjroel harus segera dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah menjalankan undang-undang dalam menegakkan supremasi hukum"Dua orang ini gagal menjadi leadership di institusi masing-masing

BACA JUGA: Fadjroel: Tangkap Ritonga dan Susno

Padahal, dua lembaga ini merupakah harapan masyarakat dalam menegakkan hukumTetapi justru lembaga dimanfaatkan buaya-buaya yang serakah dengan uang dan kekuasan dengan berlindung di lembaga kepolisian dan kejaksaan," tegas Fadjroel.

Ditambahkan, penggantian tersebut juga sebagai tindakan tegas karena keduanya tidak bersedia mengundurkan diri

BACA JUGA: Kubu Buaya Mulai Rontok !

Padahal, sambung dia, seharusnya Kapolri dan Jaksa Agung adalah orang yang paling bertanggung jawab karena tidak berhasil menjalankan tugas sebagai pimpinan lembaga penegak hukum.

"Jadi tidak ada alasan dipertahankan lagiBagi masyarakat, semuanya sudah sangat terang dengan terbongkarnya rekaman di MK itu," ujarnya.

Calon Presiden Independen itu menambahkan bahwa di kepolisian masih banyak polisi yang baik, begitu juga di lembaga kejaksaan masih ada jaksa yang idealis

BACA JUGA: Susno Duadji dan Ritonga Mengundurkan Diri

"Kalau sulit mencari jenderal yang baik, angkat saja yang masih kolonel (Komisaris Besar, red)Paling tidak, yang begini tidak memiliki jaringan seperti para Jenderal," kata dia.

Sedangkan untuk Jaksa Agung, Fadjroel Rachman menegaskan bahwa banyak pakar hukum di Indonesia yang pantas menduduki jabatan tersebut"Saya sanagt mendukung kalau Bang Tudung (Todung Mulya Lubis, red) atau Bang Buyung (Adnan Buyung Nasution, red)Angkat saja Bang Buyung, misalnya pasti rakyat akan mendukung," tandasnya.(fuz/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas Bilang, Anggodo Masih Diperiksa