Penyusup Aksi 22 Mei Siapkan Rompi Antipeluru Bertuliskan Polisi, Ternyata Ini Tujuannya

Senin, 27 Mei 2019 – 18:10 WIB
Brigjen Mohammad Iqbal. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengungkap ada rencana untuk memfitnah aparat kepolisian dalam aksi rusuh 22 Mei lalu di Jakarta.

Pasalnya, selain menyita senjata api laras panjang dan pendek, petugas juga mendapati rompi antipeluru dengan tulisan polisi.

BACA JUGA: Polisi dan Dishub DKI Jakarta Akhirnya Bongkar Pembatas di Jalan Thamrin

Diduga, rompi akan dipakai pelaku dan menembaki massa. Sehingga muncul dugaan polisi sengaja menembaki massa.

Baca: Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Polisi Menetapkan Mustofa Nahrawardaya Jadi Tersangka

BACA JUGA: Membangun Kembali Kultur Demokrasi Kita

Rompi antipeluru tersebut disita dari tersangka HK alias Iwan yang berencana berbaur dengan ribuan peserta aksi unjuk rasa 21 Mei 2019 di depan gedung Bawaslu RI.

"Kami sedang dalami apakah ada kaitannya dengan kelompok ini yang mencoba meminjam profesi kami dan melakukan kekerasan di lapangan,” kata Iqbal kepada wartawan, Senin (27/5).

BACA JUGA: Beredar Kabar Hari ini ada Aksi Damai di Depan Kantor Bawaslu, Begini Respons GNKR

Polri juga mengungkap HK akan berbaur sambil membawa senjata api jenis revolver taurus 38 pada aksi unjuk rasa tersebut.

Diketahui, Polri menetapkan tersangka dengan inisial HK alias Iwan, AZ, IR, dan TJ sebagai eksekutor.

Sementara tersangka AD dan satu perempuan berinisial AF alias Vivi berperan sebagai penjual senjata api.

Iqbal mengatakan, komplotan kali ini berbeda dengan kelompok-kelompok yang sebelumnya telah diidentifikasi memanfaatkan momentum aksi unjuk rasa 21-22 Mei 2019 untuk menjalankan agenda tertentu.

Baca: Sambangi Polda Metro, FPI Minta Polisi Tangguhkan Penahanan Pelaku Rusuh 22 Mei

“Ada dua kelompok yang memanfaatkan aksi 21-22 Mei untuk melaksanakan agendanya, kali ini beda dengan apa yang disampaikan Menko Polhukam dan Kapolri beberapa waktu lalu,” tegasnya.

Kemudian, masih ada kelompok teroris yang sebelumnya sudah ditangkap Densus 88 Antiteror. “Mereka (teroris) mengakui memanfaatkan momentum demokrasi untuk mengganti sistem demokrasi itu,” tandas Iqbal. (cuy/jpnn)

Simak Video Pilihan Redaksi :

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Aksi, Polisi Tetap Tutup Jalan MH Thamrin


Redaktur : Budianto Hutahean
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler