jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, anak buahnya di Polda Metro Jaya akan mengusut kasus dugaan suap dan gratifikasi ke Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan terkait proses dwelling time peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara hingga tuntas. Pengusutan itu akan menjangkau aliran dana suapnya.
"Dwelling time tentu kami akan proses," kata Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Jumat (31/7).
BACA JUGA: Kaligis, With Love....
Dia menegaskan, pengusutan tidak hanya dugaan gratifikasi maupun pemerasan saja. Namun, katanya, polisi juga akan menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.
"Kami akan cek aliran dana ke mana," ujarnya. "Ini yang harus dituntaskan.“
BACA JUGA: Empat Kali Ayah Velove Tolak Diperiksa KPK
Mantan Kepala Baharkam Polri ini menegaskan, faktor-faktor yang menghambat dwelling time harus diberesi. Sebab, pemerintah sudah memutuskan untuk mempersingkat dwelling time.
"Oleh karena itu kami hanya membantu saja kementerian terkait yang melakukan pembenahan. Tentu kami hanya mengecek dimana yang terhambat," ujarnya.
BACA JUGA: Asyik... Menteri Susi Hebohkan Halalbihalal di Kantornya dengan Tingkahnya Ini
Dalam kasus ini Polda Metro Jaya baru menetapkan empat tersangka. Tiga di antaranya adalah pejabat Kemendag, yakni Dirjen Daglu Partogi Pangaribuan, pekerja harian lepas (PHL) Kemendag berinisial N, serta seorang Kasubdit di Ditjen Daglu berinisial I. Sedang satu tersangka lagi adalah pekerja perusahaan importir berinisial MU.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilantik Kapolri, Ini Kata Kapolda Papua yang Baru Soal Tolikara
Redaktur : Tim Redaksi