Sibuk Urusan Partai, Sebaiknya Airlangga Mengundurkan Diri

Selasa, 12 Desember 2017 – 11:48 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memberi kabar baik terkait dengan pertumubuhan ekonomi nasional. Menurutnya, sektor ekonomi produktivitas rakyat Indonesia berjalan dengan baik.

Hal itu ditandai dengan geliat ekonomi yang kini mengalami gairah positif. Dengan tren yang mengarah pertumbuhan, maka momentum ini menjadi peluang bagi swasta dan pemerintah untuk menata ekonomi menjadi lebih baik.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Ogah Akui Ketua DPR Pilihan Novanto

Seiring dengan kabar baik dari Darmin, laporan yang menggembirakan juga disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Dalam pernyataan secara terbuka, Airlangga menargetkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada 2018 sebesar 5,67 persen.

Menteri Airlangga menegaskan, pemerintah tengah membangun berbagai sarana infrastruktur dan desain regulasi yang tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan dunia usaha dan masyarakat secara umum.

BACA JUGA: Kosgoro, MKGR dan SOKSI Dukung Airlangga Hartarto

“Diperlukan kerja bersama yang saling sinergi di antara pemangku kepentingan terkait untuk menghasilkan pembangunan industri yang inklusif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Namun, waktu yang sama Airlangga juga dicalonkan sebagai salah satu ketua umum partai Golkar paska permasalahan hukum Setya Novanto. Hal ini bisa bertabrakan dengan spirit Presiden Jokowi bahwa pimpinan partai tidak boleh menjabat sebagai menteri dalam kabinet Jokowi-JK.

BACA JUGA: Airlangga dan Agung Pertanyakan Rekomendasi Setnov soal Aziz

Terpisah, Ketua Bidang Energi dan Perindustrian Partai Perindo Hendrik Kawilarang Luntungan meminta presiden bisa dengan cermat melihat perkembangan situasi. Alasannya, jika pembantunya fokus kepada dinamika pertarungan internal partai maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi vacuum of power dalam kementrian itu.

“Kita harus memaknai bahwa jabatan menteri adalah sebuah amanah rakyat yang di wujudkan dalam bentuk penugasan Presiden. Sebaiknya jika ada Menteri yang ingin maju dalam kontestasi ketua umum partai politik, izin mengundurkan diri dari jabatannya”, kata Hendrik dalam keterangan persnya, Selasa (12/12).

Hendrik mengkhawatrikan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang ada di depan mata, tidak bisa dinikmati sektor industri. Dikarenakan menteri terkait akan lebih fokus dan sibuk dengan urusan kontestasi internal partai. Karena momentum tidak akan datang kedua kalinya dengan situasi yang sama.

“Tentu hal ini akan sangat terkait dengan isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi dengan segera. Pilihannya adalah, secara terhormat Menteri Airlangga mengundurkan diri dan fokus dengan kontestasi internal Partai Golkar, atau Presiden Jokowi memasukkan kementerian perindustrian sebagai daftar menteri yang di reshuffle” tegas Hendrik. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Airlangga, Ngebet Munaslub demi Lengserkan Setnov


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler