Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2019 Aman, IHSG dan Rupiah Menguat

Jumat, 28 Juni 2019 – 10:45 WIB
IHSG. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Putusan sengketa hasil Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) tidak sampai memengaruhi kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

IHSG ditutup menguat 42,221 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.352,71 pada Kamis (27/6).

BACA JUGA: Apresiasi Putusan MK, PDIP Sebut Jokowi - Maruf Milik Kita Semua

Kemarin IHSG dibuka pada posisi 6.324,69. Saat itu posisi tertingginya 6.357,92 dan level terendahnya 6.320,09.

BACA JUGA: Prediksi IHSG dan Kurs Rupiah Pekan Ini

BACA JUGA: MK Mentahkan Tuduhan Kubu Prabowo - Sandi Soal Keberpihakan Aparat

Seharian kemarin ada sebanyak 231 saham yang menguat. Sementara itu, 196 saham lainnya melemah dan 134 saham lain stagnan alias tidak bergerak.

Bersamaan dengan itu, Bloomberg melaporkan bahwa nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan berada pada posisi Rp 14.140 per USD.

BACA JUGA: Spanduk Bawaan Arek Surabaya Jadi Perhatian Massa Aksi Kawal MK

Posisi tersebut menguat 0,26 persen jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Yakni, Rp 14.178 per USD.

Di sisi lain, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah pada posisi Rp 14.180 per USD atau melemah bila dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, keputusan MK tidak banyak memengaruhi pasar.

Investor, tampaknya, sudah bisa memprediksi hasil sidang MK yang selama berhari-hari disiarkan langsung oleh stasiun televisi secara nasional itu.

”Investor sudah bisa menebak. Risiko kegaduhan politiknya juga sudah sangat minimal,” ungkapnya.

Terkait menguatnya rupiah, Piter mengatakan bahwa investor mereaksi positif keputusan MK. Mereka yakin gugatan paslon 02 tidak akan dikabulkan MK.

Optimisme itulah yang terlihat di pasar. Nilai tukar rupiah terhadap USD langsung menguat.

Secara terpisah, ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan bahwa respons positif IHSG lebih disebabkan tidak adanya kerusuhan. Ibu kota aman. Bisnis tidak terganggu.

Karena itu, wajar IHSG menunjukkan tren positif. Dengan keputusan MK yang sudah dibacakan kemarin, pasar tinggal menunggu susunan kabinet baru pada Oktober.

Hal senada terjadi pada rupiah. Menurut Bhima, penguatan rupiah merupakan respons positif dari pasar terhadap keamanan ibu kota.

”Kondisi politik akan lebih stabil setelah putusan MK,” tuturnya. (nis/ken/c10/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocoran Priyo Berkarya soal Opsi Masa Depan Koalisi Prabowo - Sandiaga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler