jpnn.com, PONTIANAK - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan sabu-sabu melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, Senin (20/3).
Total, barang haram yang digagalkan itu seberat sebelas kilogram.
BACA JUGA: Dor! Apoy Langsung Terjatuh dari Motor, Mampus!
"Belum menemukan ada keterlibatan aparat. Tapi kalau memang ada indikasi ke sana, kita lakukan pendalaman dan penyelidikan. Kalau betul ada terlibat, maka itu kita akan tindak dengan tegas," jelas Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI Arman Depari di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalbar, Pontianak, Selasa (21/3).
Sebelas kilogram barang haram itu dibawa dari Kuching, Sarawak, Malaysia, oleh Gusdiman alias Godeng dan Wahyu alias Tedung.
BACA JUGA: DPR: Tindak Tegas Biar Kapok
Keduanya mengelabui petugas dengan menyimpan sabu-sabu tersebut di dalam bodi mobil Avanza silver bernomor polisi KB 1645 K.
"Setelah lolos itu, sabu-sabu langsung dipindahkan ke dalam koper untuk diserahkan ke Apoy (penerima/anggota sindikat) di Pontianak,” terang Arman.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Bandar Narkoba di Tanjungpinang
Petugas BNN RI yang sudah mendapatkan informasi terjadinya transaksi langsung mengawasi Lim Lie Po alias Apoy.
Ternyata, transaksi antara Godeng dan Tedung dengan Apoy berlangsung di depan Terminal Soedarso di Jalan Adi Sucipto, Kubu Raya.
Ketika sebelas kilogram sabu-sabu diserahkan ke tangan Apoy, petugas BNN langsung menggerebek mereka.
Saat itu, ada satu tersangka lain bernama Gusnadi alias Cul. Cul, Godeng, dan Tedung tak berkutik.
Namun, Apoy berhasil kabur dengan sepeda motornya sambil membawa sabu-sabu tersebut.
Tembakan peringatan pun dilepaskan petugas BNN untuk Apoy.
Namun, Apoy malah menambah kecepatan sepeda motornya.
Nahas, dia terjatuh tepat di depan pura di Jalan Adi Sucipto.
Saat dikepung petugas BNN, Apoy malah melawan. Petugas BNN langsung menembak Apoy.
Apoy yang sudah tak berdaya langsung dilarikan ke Dokkes Polda Kalbar.
Namun, nyawanya tak tertolong. Jasad Apoy dititipkan ke RSUD dr. Soedarso.
"Ini tindakan keras dan tegas dari BNN. BNN sendiri dibekali dan dilengkapi senjata api. Semaksimal mungkin senjata itu digunakan untuk melumpuhkan dan menghentikan, kalau perlu melenyapkan para pelaku," tegas Arman.
Dia menambahkan, para tersangka tak hanya sekali menyelundupkan narkotika ke Indonesia melalui perbatasan Kalbar-Malaysia.
"Negara kita, khususnya di Kalbar, masih menjadi salah satu pasar narkoba yang cukup membeludak. Terutama dari tetangga kita, Malaysia, pemasok terbesar narkoba ke Indonesia," ungkapnya. (Achmad Mundzirin, Ocsya Ade CP, IGK Yudha Dharma/Mohamad Iqbal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Perempuan Menyamar Demi Bertemu Bandar di Lapas
Redaktur & Reporter : Ragil