Sigaret Kretek Tangan Diuntungkan Naiknya Cukai

Rabu, 28 September 2011 – 02:52 WIB

SURABAYA - Polemik kenaikan tarif cukai rokok yang bakal diberlakukan pada 2012 mendatang, disikapi secara positif oleh PT HM SampoernaPerusahaan rokok yang menjadi pemimpin pasar dengan market share 29,9 persen pada kuartal pertama 2011 tersebut menganggap, kenaikan tarif cukai justru menjadi peluang produk sigaret kretek tangan (SKT).
 
Head of Hand Rolled Manufacturing PT HM Sampoerna Markus Hosea mengatakan, kenaikan tarif cukai yang rata-rata sebesar 12,2 persen tersebut diprediksi berada di level moderat untuk bisnis SKT

BACA JUGA: DPR Soroti Politik Beras Pemerintah Thailand

Sedangkan kenaikan cukai yang besar justru berada di bisnis sigaret kretek mesin (SKM)


Hal ini mengacu dari pernyataan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang P.S

BACA JUGA: Dicaplok Swasta, Pemerintah Kekurangan Auditor

Brodjonegoro yang menyatakan kategori SKM akan di pertahankan lebih mahal di banding SKT
"Kami sungguh mengapresiasi Kemenkeu yang tetap mempertimbangkan faktor tenaga kerja yang besar pada bisnis SKT

BACA JUGA: MHI Pertanyakan Independensi BANI

Meski hingga saat ini kami masih belum tahu regulasi yang pasti, tapi semoga saja akan jadi angin segar untuk SKT," ungkap Markus usai media briefing SKT Heritage di House of Sampoerna, Surabaya, Selasa (27/9).
 
Markus menjelaskan, pihaknya mengakui bahwa beberapa tahun terakhir industri rokok memang sedang mengalami cobaan yang beratBeberapa faktor diantaranya regulasi tarif cukai yang setiap tahunnya semakin terkerek naikHal itu dipakai untuk menekan produksi rokok sesuai road map industri rokok hingga 2015

Selain regulasi, harga bahan baku rokok yang makin melejit juga menjadi tantanganApalagi, dia menerangkan, kenaikan bahan baku terjadi pada komoditas cengkeh

"Naiknya lebih dari empat kali lipatJika tahun lalu sekitar Rp 40 ribuan per kilo, tahun ini sudah mencapai Rp 250 ribu per kilonya," terangnya"Tuntutan dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) juga makin menekan indsutri rokok," ujarnya
 
Di tempat yang sama, Head of Regional Relations HM Sampoerna, Henny susanto mengatakan, korporasi masih belum mengambil aksi seperti mereduksi kapasitas produsi rokokMeskipun, menurut dia, harga rokok terancam naik"Karena demand sebenarnya masih tinggiLagipula, jika gap antara SKT dan SKM besar, pasar bisa saja beralih ke SKT," terangnya
 
Henny menuturkan, kapasitas produksi yang digenjot setiap satu orang pekerja SKT lebih dari 2 ribu batang rokok per harinyaSedangkan PT HM Sampoerna sendiri memiliki 12.200 pekerja SKT yang tersebar di tiga pabrik di Surabaya

"SKT merupakan industri yang padat karyaJika ditambah dengan mitra produksi sigaret (MPS) kami, maka yang terlibat dalam produksi rokok kretek mencapai 60 ribu orang," rincinya"Bekerjasama dengan MPS merupakan upaya kami untuk mengurangi tingkat pengangguran yang masih tinggi, apalagi di pedesaan," tegasnya
 
Sementara itu, selama kuartal pertama 2011, volume penjualan Sampoerna tumbuh 6,7 persen menjadi 20,6 miliar batang, dan laba bersih konsolidasi Perseroan meningkat 20,6 persen menjadi Rp1.824 miliarPangsa pasar yang dominan tersebut salah satunya disebabkan oleh peluncuran beberapa produk baru pada segmen yang terus berkembang.(gal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir September, Tarif Tol Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler