Sikap Muhadjir Effendy soal Kasus Dokter Terawan Sangat Berbeda

Kamis, 31 Maret 2022 – 20:59 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menanggapi pemecatan Dokter Terawan. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) yang memberhentikan permanen mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dikomentari Muhadjir Effendy.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini menilai rekomendasi pemberhentian tersebut agak berlebihan.

BACA JUGA: PB IDI: Pemecatan Terawan Peringatan bagi Dokter Indonesia

Pasalnya, kata dia, masalah tersebut mestihya bisa diselesaikan melalui rembukan baik-baik. 

"Pak Menkes sudah berbicara dengan saya mengenai langkah yang akan dilakukan. Nanti akan kami tindak lanjuti," ujar Muhadjir Effendy, Kamis (31/3)

BACA JUGA: Terawan Dipecat IDI, Wakil Ketua MPR Ini Malah Disuntik Vaksin Booster Nusantara

Lebih lanjut, Menko PMK mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan Ketua IDI yang baru dikukuhkan, Adib Khumaidi.

Muhadjir Effendy mengatakan, dua-duanya ini (IDI dan dokter Terawan) tujuannya sama sama baik. IDI punya tanggung jawab menegakkan kode etik profesi.

BACA JUGA: Jangan Kaget, Ini Fakta di Balik Pemecatan Dokter Terawan

Di sisi lain dokter Terawan memiliki panggilan jiwa yang untuk melakukan terobosan dan inovasi.  

"Hanya, mungkin tingkat pertemuannya yang tidak intens saja, kemudian menjadi masalah yang berkepanjangan," ucapnya.

Menurut Muhadjir, berdasar penjelasan yang didapat, IDI pada  prinsipnya  terbuka dan akan berusaha mencari titik temu berkait dengan  pelanggaran kode etik yang menimpa dr Terawan. 

Dia berharap, IDI tetap bisa menegakkan disiplin bagi anggotanya, tetapi juga bisa memberikan peluang adanya inovasi dan terobosan yang digagas dan diinisiasi anggotanya.

Terobosan dan inovasi kata Muhadjir Effendy, sangat penting sehingga ilmu kedokteran Indonesia tidak  mandek.

Kalau tidak ada yang melakukan terobosan inovasi dikhawatirkan program percepatan transformasi di bidang kesehatan akan mandek. 

"Perkembangan ilmu dan  praktik kedokteran Indonesia bisa jauh tertinggal," ujarnya.

Sebagai informasi, MKEK belum lama ini merekomendasikan pemberhentian mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam Muktamar IDI ke-31 yang digelar di Banda Aceh pada Jumat (25/3).

Ini bukan kali pertama MKEK menjatuhkan sanksi pemecatan kepada dr Terawan. Pada 2018 lalu juga beredar surat keputusan pemecatan sementara karena dokter Terawan dinilai menyalahi kode etik kedokteran melalui metode cuci otak yang dia lakukan. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler