Sikat Wali Kota Batu, KPK Tiga Kali OTT dalam Sepekan

Sabtu, 16 September 2017 – 20:16 WIB
KPK. ILUSTRASI. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjerat pejabat daerah. OTT yang ketiga kalinya digelar KPK dalam pekan ini dikabarkan menjaring Wali Kota Batu, Jawa Timur, berinisial ER.

Selain ER, KPK disebut-sebut juga mengamankan sejumlah pihak lain dalam OTT itu. Hanya saja, belum diketahui dalam kaitan proyek apa praktik suap menyuap ini.

BACA JUGA: Hasil OTT KPK di Batu Dibawa ke Mapolda Jatim

Ketua KPK Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif hingga Juru Bicara KPK Febri Diansyah, belum merespons saat dikonfirmasi JPNN.com, Minggu (16/9) malam.

Pesan singkat yang dikirim belum dibalas. Informasi yang dihimpun, saat ini proses penindakan masih berlangsung.

BACA JUGA: KPK Sita Avanza hingga Uang Terkait Suap Bupati Batubara

Ini merupakan OTT ketiga dalam sepekan yang dilakukan KPK. Sebelumnya KPK membongkar praktik suap menyuap tiga proyek yang melibatkan Bupati Batubara, Sumatera Utara, Orang Kaya Arya Zulkarnaen, Rabu (13/9).

KPK menetapkan Arya, Kepala Dinas PUPR Batubara Helman Hendardi, pengusaha Sujendi Tarsono serta kontraktor proyek Syaiful Azhar dan Maringan Situmorang.

BACA JUGA: Gelar OTT Lagi, KPK Tangkap Wali Kota Batu dan Pengusaha

Dalam OTT itu, KPK mengamankan sejumlah uang sebesar Rp 346 juta yang diduga suap. Uang itu diduga bagian komitmen fee Rp 4,4 miliar untuk Arya terkait tiga proyek infrastruktur Batubara yang dikerjakan dua kontraktor.

Selain itu, KPK juga membongkar praktik suap menyuap pemulusan pembahasan Raperda Penyertaan Modal Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan kepada PDAM Bandarmasih.

Dalam kasus yang dibongkar lewat OTT, Kamis (14/9) itu, KPK menetapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) BanjarmasinIwan Rusmali, dan Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Andi Effendi resmi menyandang status tersangka korupsi.

Keduanya diduga menerima suap dari Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Muslih dan Manager Keuangan PDAM Bandarmasih, Transis. Uang suap Rp 150 juta diberikan kepada legislator terkait pelicin pembahasan raperda. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Batu Dikabarkan Ditangkap KPK


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler