Silatnas Bersama Jokowi Dianggap Kebohongan Besar Pengurus Honorer K2

Minggu, 07 April 2019 – 17:01 WIB
Honorer K2 Batam. Foto ilustrasi: cecep mulyana / batampos.co.id / JPG

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Forum Hononer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2-PGRI) Riyanto Agung Subekti kembali mengomentari pelaksanaan silaturahmi nasional (silatnas) bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Menurut pria yang karib disapa Itong itu, silatnas yang rencananya dihelat pada 14 April 2019 hanya dijadikan ajang untuk mengeruk keuntungan pribadi oleh para pentolan pengurus forum honorer.

BACA JUGA: Sindir Jokowi, Fadli Zon: Baju Kotak-Kotak Memecah Belah Indonesia

"Rencana silatnas honorer K2 di Gedung Serbaguna Bandung merupakan ide kebohongan besar dari para pentolan pengurus forum honorer yang selalu ingin mencuri kesempatan dalam kesempitan. Tujuannya sudah melenceng dari arah perjuangan honorer selama ini," tutur Itong kepada JPNN, Minggu (7/4).

SILAKAN DIBACA: Lulus Tes PPPK, Pentolan Honorer K2: Kami Tidak Bangga, Ini Menyakitkan

BACA JUGA: Tampung Aspirasi Seniman, Kopi Budi Gelar Lomba Lagu Jokowi

Itong mengajak seluruh honorer K2 berpikir cerdas dan menggunakan akal sehat.

Ada dua alasan yang disodorkan Itong. Pertama, rencana pelaksanaan silatnas hanya terpaut tiga hari dengan Pemilu 2019.

BACA JUGA: Tepis Anggapan Jadi Alat Jokowi, Kiai Maruf: Memangnya Saya Pacul?

Menurut dia, Jokowi tidak akan bisa mengeluarkan keputusan presiden untuk mengangkat honorer K2 menjadi PNS dalam waktu singkat.

Alasan kedua ialah pemerintah selama ini tidak menggubris perjuangan honorer,

Salah satu buktinya ialah ketika mantan Ketua UMUM PB PGRI almarhum Sulistyo menunggu Jokowi selama lima jam dalam demonstrasi di Istana Negara pada 2015. Saat itu Jokowi ternyata tidak menemui massa.

"Keadaan seperti itulah yang membuat para honorer sangat kecewa dan menyesal dengan sikap Presiden Jokowi yang tidak mau menghargai seorang ketua umum PB PGRI yang notabene adalah bapak dari guru seluruh Indonesia,” ujar Itong.

Alasan ketiga ialah para honorer K2 jangan sampai merasakan kekecewaan lagi dengan adanya silatnas.

Itong pun mengecam sikap para pentolan pengurus forum honorer yang hanya mengeruk keuntungan pribadi.

“Cukup sudah kawan-kawan honorer yang tidak berdosa ini dibawa ke jurang kesengsaraan," kata Itong. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei NCID: Prabowo Ungguli Jokowi


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler