jpnn.com, JAKARTA - Acara Silatnas Honorer K2 dengan Presiden Jokowi yang semula akan digelar Minggu (17/3) di Gelora Bung Karno (GBK), batal dilaksanakan. Pembatalan ini lantaran jumlah massa dan biaya pelaksanaan acara tidak terpenuhi.
Panitia silaturahmi nasional (Silatnas) Keluarga Besar Honorer K2 Indonesia (KBHK2I) dengan sangat terpaksa membatalkan agenda tersebut.
BACA JUGA: Terkait Silatnas Honorer K2, Munir: Teman-teman Jangan Mau Dibohongi Lagi
"Mohon maaf teman-teman honorer K2. Kami terpaksa membatalkan acara besok dan diundur hingga 23 Maret 2019," kata Santi, panitia Silatnas KBHK2I dalam rilis resminya yang diedarkan kepada seluruh honorer K2 lewat grup WhatsApp, Sabtu (16/3) pagi.
Dia menjelaskan, setelah tiga hari di Jakarta, panitia melihat beberapa kendala krusial. Kendala inilah yang membuat panitia memutuskan untuk memundurkan acaranya sampai 23 Maret.
BACA JUGA: Akui Selama Ini Guru Honorer K2 dan Nonkategori Sangat Dibutuhkan
BACA JUGA: Terkait Silatnas Honorer K2, Munir: Teman-teman Jangan Mau Dibohongi Lagi
Berikut kendala yang ditemukan panitia di lapangan:
BACA JUGA: Waketum Gerindra Sebut Romahurmuziy Korban Kegagalan Jokowi
1. Pelaksanaan Silatnas belum diimbangi perencanaan dan dukungan honorer K2 secara maksimal. Pengurus Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) selama ini hanya sebagai pendukung acara. Sedangkan panitia Silatnas honorer K2 sepenuhnya akan ditangani oleh KBHK2I yang diketuai Sri Wiyanti.
2. Biaya Sewa GBK,pengamanan dan lain-lain masih belum mencukupi.
3. Massa yang diminta hadir oleh Panitia Silatnas belum memenuhi kuota. Massa yang fiks baru ada 15 ribu dari target yang diminta 100 ribu.
4. Form Link Pendaftaran masih banyak yang belum mengisi dan data peserta yang diminta belum siap.
5. Panitia Silatnas KBHK2I untuk hal ini mohon kesabaran teman-teman K2 menunggu jadwal fiks dari pihak Istana.
BACA JUGA: Eko: Kami Akan Jemput Regulasi Honorer K2 jadi PNS
"Mudah-mudahan dalam waktu 1 minggu ini sudah ada jadwal yang akan dilakukan Insyaallah tanggal 23 Maret 2019," tutup Santi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen GTK: Hargai Guru Honorer K2 yang Tidak Lulus PPPK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad